Lihat ke Halaman Asli

Pembagian Pasar Properti dari Sisi Investasi

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Berdasarkan tujuan pemanfaatannya oleh pelaku pasar maka pasar investasi properti dapat dibagi menjadi empat bagian :

  • PASAR TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN

Pasar tanah yang belum merupakan pasar properti dimana pembeli dan penjual melakukan transaksi atas komoditas tanah. Orang membeli tanah untuk dijadikan kebun, rumah, ruko, dan lain sebagainya. Tanah juga sangat prospektif digunakan sebagai investasi jangka panjang, karena harganya yang tidak pernah turun. Hanya dengan membeli sebidang tanah bahkan walaupun tanpa diolah sekalipun pemilik bisa mendapatkan untung di kemudian hari. Maka, tanah adalah alat investasi yang terbukti anti inflasi.

  • PASAR PENGGUNA PROPERTI

Pengguna properti merupakan kelompok perseorangan atau perusahaan yang membeli tanah kosong untuk digunakan sendiri dan bukan untuk tujuan investasi. Bagian yang terbesar dari kelompok ini adalah pasar rumah tinggal. Sedangkan untuk pasar perkantoran umumnya dimiliki oleh pemerintah atau perusahaan swasta yang membeli gedung atau memakainya sendiri. Harga pasar rumah sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional dan investasi setempat. Dalam pasar properti residensial (rumah) dikenal dua jenis pasar,yaitu pasar primer dan sekunder. Pasar primer adalah pasar yang menjual rumah baru dari pihak pengembang langsung kepada pembeli. Sedangkan pasar sekunder adalah pasar yang menjual rumah dari pemilik rumah kepada pihak yang berminat membeli rumah tersebut.

  • PASAR PROPERTI KOMERSIAL

Pasar properti komersial merupakan kelompok perseorangan atau perusahaan yang membeli atau mengembangkan tanah dan bangunan dengan tujuan investasi untuk kemudian disewakan. Dengan menyewakan properti, pemilik properti akan mendapatkan :

  • Income (pendapatan) dari sewa rumah dan gedung
  • Apresiasi kenaikan harga tanah dan bangunan
  • Added value (nilai tambah) dari selisih harga tanah mentah dengan tanah matang setelah dikembangkan

Investasi properti seperti ini disebut investasi aktif. Dan kelompok pelakunya disebut sebagai professional developer, professional dealer, atau equity investor. Professional developer adalah pengembang sebuah proyek properti, seperti perumahan, perkantoran, atau apartemen. Developer adalah pemilik tanah dan mengembangkan tanah tersebut. Professional dealer adalah pelaku properti yang membeli, merenovasi, dan menjual properti. Menjadi dealer, diperlukan kreativitas tersendiri agar bisa menjadikan sebuah properti menarik untuk dipasarkan. Equity investor adalah pemodal yang sekadar membeli properti. Biasanya investor seperti ini tidak punya banyak perhitungan dalam membeli properti

  • PASAR BISNIS PROPERTI

Pasar bisnis properti merupakan kelompok perseorangan atau perusahaan yang membeli tanah kosong dan mengembangkan bangunan serta membentuk tim manajemen pengelola dengan tujuan investasi sekaligus mengelolanya menjadi satu unit bisnis. Bisnis ini seperti ini umumnya dilakukan pada sektor perhotelan atau apartemen sewa. Kelompok pelaku bisnis macam ini disebut property business entrepreneur. Artinya pemodal bukan sekadar membeli tanah dan membangun properti, tetapi juga harus mengurus semua yang berkenaan dengan tanah tersebut. Sehingga investor harus bersentuhan langsung dengan pengguna properti. Dengan menyewakan properti dan menjalankan bisnisnya, investor akan mendapatkan :

  • Income (pendapatan) dari sewa rumah dan gedung
  • Apresiasi kenaikan harga tanah dan bangunan
  • Added value (nilai tambah) dari selisih harga tanah mentah dengan tanah matang setelah dikembangkan
  • Goodwill (nilai bisnis properti)

share

Seriale Online Hyper Smash

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!

ExactSeek: Relevant Web Search

Sonic Run: Internet Search Engine

Web Hosting

Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline