Lihat ke Halaman Asli

Mengapa YKS Dihentikan

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lagi, KPI melakukan pembredelan sebuah acara di TransTV yaitu Program YKS, Yuuk Keep Smile !!!

Anda tentu tahu acara satu ini yang isinya joget-joget dangdut bareng dengan audience yang berpakaian seronok kadang aneh. Acaranya dilakukan dalam studio namun diikuti banyak pengisi acara, bahkan dalam tiap episodenya yang berjoget bukan hanya pembawa dan pengisi acara namun kru program juga ikutan.

Disinilah awal karir Caesar sebagai pemandu goyang berasal. Goyangannya yang ngawur dan khas bikin suasana cair dan lucu. Namun acara nyanyi dan goyang saja tentu rentan membawa pemirsanya bosan. Karena itulah acara ini kemudian disisipi kegiatan lain mulai mendatangkan tamu yang aneh, bully membully, lawakan vulgar, goyang seksi dan terakhir makin sering muncul sisipan hipnotis. Biasanya yang dipanggil sebagai pembawa hipnotis adalah ferdians namun saya meyakini bukan beliau pelaku kesalahan ini.

Penghentian tayangan berawal dari episode YKS pada 20 Juni 2014, Ferdians selaku illusionist atau magician menghipnotis Caisar yang mempunyai phobia terhadap anjing. Saat di hipnotis sang illusionist memberikan sugesti kepada Caisar bahwa saat melihat anjing yang terfikir adalah sosok Benyamin S. Akhirnya saat sugesti tersebut sudah masuk, anjing pun dihadirkan dalam panggung. Namun, Caisar bukannya takut malahan tertawa terbahak-bahak melihat anjing yang berada di hadapannya.
Hal tersebut pun membuat publik marah apalagi warga Betawi yang mengetahuinya, mereka menganggap acara tersebut melecehkan sosok legenda Betawi Benyamin S. Benyamin S merupakan salah satu sosok yang di hormati warga Betawi.

Ternyata hal tersebut bukan satu-satunya komplain masyarakat pada YKS. Selain arus rating yang deras, YKS juga deras menuai kritik karena konten yang dianggap tidak bermutu, konten tidak mendidik, goyangan yang vulgar, celotehan yang kasar, murahan dan berbagai hal lagi. Karena itu YKS sudah menuai beberapa surat teguran sebelumnya.

Kita segenap penikmat televisi, dan kami menghimbau pada pelaku industri televisi untuk menghormati keputusan KPI atas YKS. Dan kepada stasiun TV lainnya saya berharap melakukan evaluasi serupa atas tayangan yang mirip YKS dan mulai membuat konten-konten yang lebih berbobot dan bersifat mendidik penikmat televisi.

Nah ... bagaimana menurut kamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline