Lihat ke Halaman Asli

Psikososial Masa Pertengahan dan Akhir Anak

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masa akhir anak merupakan masa perkembangan dimana dimana anak mengk=lami sejumlah perubahan yang cepat dan menyiapkan dirinya untuk memsuki masa remaja serta memasuki masa dewasa. Dunia psikososial anak menjadi lebih kompleks dan berbeda dengan masa sebelumnya. Relasi dengan keluarga dan teman sebayanya serta sekolah dan guru menjadi aspek kehidupan yang semakin terstruktur. Pemahaman anak terhadap diri berkembang, perunahan dalam gender, dan perkembangan moral menandai perkembangan anak pada masa ini.

Sesuai dengan perkembangan kognitifnya yang semakin matang, maka pada masa ini seorang anak secara bertahap lebih banyak mempelajari mengenai sikap dan motivasi kedua orang tuanya serta memahami aturan dalam keluarga sehingga anak menjadi lebih mampu untuk mengendalikan tingkah lakunya. Perubahan ini menjadi dampak yang besar bagi hubungan anak dan orang tua. Orang tua merasakan bahwa pengontrolannya terhadap tingkah laku anak semakin berkurang dibandingkan dengan masa sebelumnya, namun bukan berarti orang tua tidak memperhatikan anak akan tetapi pengontrolannya tidak secara langsung. Pada periode ini, orang tua dan anak memiliki pengalaman masa lalu bersama, dan pengalaman ini menjadikan hubungan keduanya semakin bertambah unik dan penuh arti.

Interaksi terhadap teman sebayanya merupakan aktivitas yang banyak menyita waktu pada masa anak-anak ini. Para ahli psikologi telah memaparkan bahwa pada usia 2 tahun mengkabiskan 10% waktu siangnya untuk berinterksi dengan temannya. Pada usia 4 tahun waktu yang di habiskan bersama temannya meningkat menjadi 20% dan pada usia 7-11 tahun menjadi 40%.

Sekolah menjadi pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan psikososial anak masa akhir disamping keluarga dan teman sebaya. Interaksi antara guru dan teman sebaya menjadi peluang untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan ketrampilan, memperoleh pengetahuan tentang dunia luar serta mengembangkan konsep diri. Academic curriculum adalah sejumlah ewajiban yang harus dikuasai anak yang membantu memperoleh pengetahuan akademis dan kemapuan intelektual untuk berpartisipasi dengan masyarakat. Hidden curriculum adalah norma, harapan, dan penghargaan yang implisit dilksanakan dengan cara tertentu melalui hubungan social sekolah dan otoritas.

Referensi : Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline