Lihat ke Halaman Asli

Rondang Bintang "Pesona Budaya Simalungun"

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13415976841095460808

Seiiring berjalannya waktu dan mengabdi di bumi Simalungun sebagai orang Jawa, banyak cerita yang perlu di abadikan sebagai persembahan  hidup dengan cinta di Nagori tempat saya dilahirkan. Salah satu Budaya yang menambah rasa cinta pada Bumi Simalungun adalah Pesona Budaya Simalungun dengan sebutan "Rondang Bintang".

Beberapa sumber menjelaskan arti kata Rondang Bintang adalah "terang benderang". Yang berasal dari kata rondang yang berarti terang, benderang, melebihi terang yang biasa.  Itu sebabnya  pesta rondang bintang biasanya degelar pada malam hari di saat bulan purnama.

Bagi masyarakat Simalungun, Rondang Bintang merupakan pesta adat batak simalungun yang menggambarkan ungkapan bentuk rasa syukur atas panen raya yang telah dilakukan. Pada pesta rondang ini juga dimanfaatkan para  muda-mudi simalungun sekaligus sebagai ajang mencari jodoh. Konon katanya pada jaman dahulu, pada pesta  raya ini para gadis keluar untuk menumbuk padi bersama. Dan setelah perhatian didapat dari sang pemuda, maka para gadispun mengikuti proses maranggir atau pembersihan diri. Ramuan khusus yang digunakan pada pembersihan diri ini adalah jeruk purut sebagai simbol pembersihan badan, hati, dan pikiran.

Rondang bintang ini biasanya diramaikan oleh  muda-mudi yang belajar menari dan main lainnya, dengan penuh sukaria berkumpul di halaman. Pelaksanaan pesta rondang yang dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 8 juni 2012 ini Kecamatan Tanah Jawa sebagai tuan Rumah lebih di banyak diisi oleh Pasangan muda mudi yang berasal dari 31 kecamatan di kabupaten Simalungun dan berada diantara ribuan orang yang menikmati atraksi budaya dan keunggulan dari masing-masing daerah.

134159802668003245

Acara Pesta Rondang diawali dengan mamuhun, yang maknanya meminta ijin pada Keturunan Raja Simalungun untuk melaksanakan adat. Sarana dalam pesta ini diawali dengan Demban atau sirih menjadi medio saling menghormati sesama. Demban sise, yaitu pemberian uang di bawah sirih dengan kelipatan 12, yang maknanya sebagai tanda sembah penghormatan. Selain itu, pemberian ayam serta beras, bekal pelaksanaan adat. Sebab masyarakat Simalungun mayoritas hidup dari mata pencarian agraris.

Kerajaan Simalungun yang menggambarkan  Raja simalungun, yaitu Raja Siantar, Pane, Tanah Jawa, Purba, Dolok Silou, Silimakuta, dan makam Raja Raya, Saragih Garingging.

13415985031697314015

Masyarakat Batak Simalungun sangat menjunjung tinggi leluhur, berucap syukur senantiasa dipanjatkan. Budaya para leluhur yang menjadi kebanggan salah satunya adalah pemakaian Ulos. Ulos yang disebut Hiou disampirkan banyak sarat dengan ornamen. Secara legenda, bagi masyarakat Simalungun Ulos dianggap salah satu dari tiga sumber kehangatan manusia selain api dan matahari.

13415988641733025415

1341599445339324798

134159968531694799

134159914792628836

Eta Marondang Bintang, adalah yel-yel masyarakat simalungun untuk menyambut perayaan Pesta Rondang Bintang. Selain itu, persiapan Marharoan yaitu salah saatu bentuk kebersamaan dalam tradisi Simalungun, termasuk bersama mempersiapkan pesta rondang bintang. Tanda penghormatan dan berbagai hasil panen yang terbaik, akan dipersembahkan pada pemerintah daerah dan tetua adat.

Simalungun dengan falsafahnya " Habonaron Do Bona" yang dilahirkan dari proses olah Bahtin dan Hati para leluhur. Sehingga Orang-orang Simalungun suka akan suatu keheningan/samadhi/penyatuan diri dengan Sang Pencipta.

Dan dipersembahkan dalam bentu tarian Tor-tor nya punya Simalungun.

1341599986456906021

13416003961366992358

13416006271757286438




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline