Lihat ke Halaman Asli

Tradisi “Kembalian” di Situbondo

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tradisi “Kembalian” di Situbondo

Tradisi menikah di Situbondo mungkin memang unik, berbeda dengan tradisi menikah di kota lain pada umumnya. Pengantin laki-laki harus meminta pengantin perempuan terlebih dahulu. Hal yang wajib dibawa oleh pengantin laki-laki selain seperangkat alat shalat adalah perabotan rumah tangga seperti kasur, lemari, kursi, cermin. Empat hal pokok tersebut biasanya menjadi tanggung jawab pengantin laki-laki sebelum menempati tempat tinggal barunya.

Menikah merupakan salah satu hal yang sangat penting dan sakral. Tradisi lain yang biasanya dilakukan adalah kembalian. Tradisi tersebut sangat terkenal di Situbondo. Maksud dari kembalian itu sendiri yaitu kita mengembalikan apa yang mereka bawa. Semisal, keluarga pak Suryo membawa 10kg gula dan 1 karung beras kepada keluarga pak Bastian, maka ketika keluarga pak Suryo melaksanakan acara pernikahan anaknya, keluarga pak Bastian harus mengembalikan 10kg serta 1 karung beras pula. Kebiasaan seperti itu juga dilantunkan dalam speaker. Ada orang khusus yang menyebutkan kembalian dengan menggunakan bahasa Madura. Lebih uniknya lagi, cara membacanya tidak dibaca seperti biasa, akan tetapi ada nada-nada untuk mengumumkan hasil kembalian dari para tamu yang hadir. Kembalian tersebut juga lebih merujuk pada orang tua kita, bukan kepada sang pengantin baru.

Sebelum para tamu masuk, biasanya tamu-tamu memberikan amplop kembalian, kemudian amplop tersebut akan dibacakan atau diumumkan dengan menggunakan nada-nada tertentu oleh si pembaca. Setelah acara selesai, akan ada rekapan hasil kembalian tersebut. Jika ditemukan ada orang yang tidak mengembalikan apa yang tuan rumah bawa, maka akan ditagih sampai orang itu mau mengembalikan apa yang tuan rumah itu bawa sebelumnya.

-Tradisi kita memang berbeda dan berbeda itu indah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline