Lihat ke Halaman Asli

Sabar Tiada Batas Bersyukur Tiada Akhir

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Assalamualaikum wrwb..

ya'allah ya tuhanku entah sampai kapan aku harus bersabar dan menunggu bahagia menjemputku dan keluargaku??

tak banyak kata yang bisa diucapkan tak banyak air mata yg berlinang..sungguh2 berat ujianmu untuk aku saat ini ya'allah..hanya doa yg bisa aku panjatkan..

ketika keluargaku diguncang berbagai masalah dan saat itu pula kedua orang tuaku down dan harus dilarikan kerumah sakit..bagaimana perasaan seorang anak yg melihat kedua orang tuanya sakit ketika mendengar salah seorang sedang tertimpa musibah????

bagaimana rapuhnya ketika kita melihat org yg amat kita sayang terbaring lemah dirumah sakit? ya'allah ya tuhanku sejak saat itu aku benar2 gak tau harus bagaimana lagi, aku yg urusin mereka disaat sakit karna aku cuma anak satu2nya yg tinggal dirumah sedangkan kaka2ku sibuk mengurusi permasalahan mereka yg menyebabkan kedua org tuaku masuk rumah sakit..

Aku lelah..aku capek..aku sedih itu prasaanku disaat melihat mereka sakit, tp allah maha kuasa allah maha segalanya dia berikan aku kesabaran untuk bisa menghadapi masalah yg sedang menimpa keluargaku..

saat itu aku berperan aktif dalam menjaga orangtuaku yg sedang aktif, aku  merasa menjadi sosok KAKA yg paling tua padahal aku anak trakhir dari kaka2 aku..hmmmmm..dan sampai skrg aku masih merasakan betapa hancurnya keluargaku sejak saat itu tp  memang benar yaa kekuatan orgtua adalah kekuatan bagi anak2nya..

Ya'allah ya tuhanku..tidak banyak mauku, aku hanya ingin berikan kesabaran pada aku n kluargaku ketika kami ditemukan dengan yang namanya "MASALAH" dan jadikan kami orang yg sllu bersyukur dikala suka maupun duka , temukan kami sllu dengan kebahagian yang diridhoimu ya'allah..

i believe allah always with me n family..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline