Lihat ke Halaman Asli

Dunia Pertamaku, Kamu, Kita

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa tidaklah langsung menjadi manusia yang sudah besar, dewasa, dan mempunya gigi yang lengkap atau langsung mempunyai rambut yang panjang. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna yang memiliki akal. Dibandingkan dengan makhluk yang lainnya, manusia adalah yang paling sempurna. Mempunyai nafsu dan juga akal.

Seorang anak yang lahir dari Rahim ibunya tidak akan langsung menjadi besar bukan? Semua itu ada prosesnya. Awalnya, sel sperma dengan sel ovum bertemu yang kemudian menghasilkan benih manusia dan berkembang menjadi sebuah janin yang nantinya akan membentuk seorang manusia. Biasanya masa ini terjadi dalam 9 bulan. Nah, inilah yang disebut masa prenatal. Masa dimana seorang bayi berada dalam kandungan ibunya dan berakhir saat bayi tersebut dilahirkan.

Masa prenatal adalah masa dimana bayi yang ada dalam kandungan ibunya harus mendapatkan perhatian khusus. Dalam masa ini, bayi yang ada dalam kandungan ibunya akan menjadi sangat peka. Hal apapun yang menimpa ibunya baik positive maupun negative akan berdampak bagi bayi yang ada dalam kandunga tersebut. Biasanya, seorang ibu juga menjadi sedikit sensitive terhadap apaun saat dia memliki seorang bayi dalam kandungannya.

Buah jatuh itu tidak akan jauh dari pohonnya, begitulah kata pepatah. Maksdunya adalah, seorang anak baik sifat, bentuk fisik, tingkat kecerdasannya atau bahkan kepribadiannnya tidak akan jauh-jauh dari kedua orang tuanya. Menurut saya pepatah ini benar. Apa saja yang dilakukan oleh orang tua akan menurun kepada anaknya. Bahkan, saat anak tersebut masih berada dalam kandungan seorang ibu. Contohkan saja, jika saat hamil seorang ibu sering berpuasa biasanya anak yang nantinya dilahirkan tidak akan begitu berlebihan dengan makanan. Contoh yang lain, mengapa seorang ulama’-ulama’ bisa sehebat itu? Bisa hafal Al-Qur’an sejak mereka berusia sangat muda? Jawaban yang biasa didengar adalah, saat para ulama’ tersebut masih ada dalam kandungan ibunya, ibunya selalu membaca Al-Qur’an setiap waktu. Hal tersebut membuktikan bahwa seorang bayi akan sangat peka terhadap hal apapun yang dilakukan oleh ibunya baik itu positive maupun negative. Seorang bayipun bisa merasakan apa yang sedang dialami oleh ibunya. Situasi seperti apa yang sedang dialami oleh ibunya.

Begitu juga dengan asupan gizi dan nutrisi bayi. Semua itu harus diperhatikan dengan teliti karena itu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Seorang ibu yang sedang mempunya janin dalam perutnya sebaiknya tidak minum obat-obatan terlarang karena itu juga akan berdampak negative bagi keselamatan bayi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline