Lihat ke Halaman Asli

Mobil-mobilan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anakku merengek di depan toko mainan, “pak mobil mobilan yang warnanya biru itu bagus pak… lampunya bisa menyala beneran lho pak.. “ katanya sambil menunjuk sebuah mobil mobilan berwarna biru metalik.

“pak belikan ya pak.. “ rengek anakku

Aku bertanya pada penjual dan memperhatikan sejenak mobil itu. Kulirik stiker kecil yang menujukan harganya… 34 ribu rupiah… Entah murah ato mahal mainan seperti itu saat ini. Yang jelas uang di kantong ku setelah belanja kebutuhan rumah hanya tersisa 2300 rupiah…

“nak jangan yang ini yacgh mainannya… “ sambil kuembalikan mainan itu pada penjaga toko.

“Tapi bapak bilang kalo aku bisa mengerjakan pr matematika bapak mau belikan..” anak ku menagih janjinya…

“Iya nak bapak belum dapat uang lagi…”

“nanti kalo bapak udah kerja lagi bapak beliin yang lebih bagus”

“bapak belum dapat uang to… “ anakku menanyakan

“iya nak bapak belum dapat uang, tapi nanti bapak bikin kan saja mainan dirumah… “

Meskipun sedikit bisa memahami tapi muka anakku tak meperlihatkan senyum nya, sepanjang jalan pulang tak ada cerita dan canda seperti biasanya. Manyun.

Dirumah pun ketika ibunya bertanya dia hanya diam. Seperti sesampai dirumah dia langsung cuci kaki dan masuk kamarnya. Yang berbeda tak ada candanya.

Ach semakin sulit kah hidup ini sehingga merampas kebahagiaan anakku.

Semakin tak terjangkau kah harga sehingga anakku harus kehilangan senyum…

Aku duduk diteras sambil merenung. Entah apa yang kurenungkan. Semua terbang satu satu.

“mas tadi beli sandal tidak..” Tanya istriku tiba-tiba

“aku lupa… “ sebenarnya uang nya sudah tidak cukup untuk beli sandal…

Kulihat sandal swallow merah putus talinya. Dan hatiku pun tersenyum

“pak terima kasih yacgh pak… “

“bapakku hebat…. “ sebuah pujian yang menerbangkan aku…

Anakku telah sibuk memainkan mobil mobilan barunya.

Ku buat dari sandal jepit swallow istriku yang putus.

Ku potong-potong salah satunya untuk roda nya

Ku rangkai sedemikian rupa menjadi sebuah mobil mobilan…

Senyum anakku telah kembali datang

#Jombor 021110

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline