Merantau dengan Keterampilan atau Hanya Mencoba Peruntungan? - Kata merantau sering sekali diganungkan oleh orang tua kita di desa. "Merantau lah nak, semoga bisa merubah nasibmu". Banyak sekali kita dengar kata-kata dan ajakan untuk pergi dari kampung halaman ke kota-kota bersar yang tampak di layar televisi menyajikan berbagai peluang untuk bekerja. Namun sadarkah kita bahwa hanya dengan bermodalkan tekat saja kita bisa bertahan dirantau bahkah mengubah nasib? menarik kita bahas.
Pergi dari kampung halaman untuk mencari pekerjaan di kota sering dilakukan oleh orang yang hidup pas-pasan di desa. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan taraf kehidupannya di masa depan. Ada yang berkerja menjadi buruh bangunan di kota, bahkan ada yang rela hanya kerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di kota. Tidak sedikit dari perantau rela mengangbil pekerjaan apapun yang ditawarkan di kota demi pemenuhan kebutuhannya di desa.
Para perantua yang pergi dari kampung halamannya tentu tidak serta merta melakukan itu. Ada hal mendasar yang menjadikan alasan mereka untuk merantau. Selain masalah ekonomi, juga lapangan kerja di kampung halaman tentu tidak sebanyak yang di kota. Di kota seorang PRT bisa di gaji sesuai Upah Minimim Regional (UMP) tapi jika di desa mungkin standar ini tidak berlaku. Upah yang diberikan untuk para pekerja di desa kadang tidak sesuai dengan beratnya pekerjaan yang dijalani.
Lalu apakah perantau bisa begitu saja berangkat dari desanya untuk merantau dan bisa diterima kerja di kota?. Hal klise sekali terdengar ditelinga kita masalah keterampilan para perantau. 8 dari 10 orang yang pergi merantau di kota kebanyakan hanya mengandalkan relasi kerja dan peruntungan. Sedikit sekali yang memang memiliki keterampilan tertentu untuk dapat bekerja. Misal seorang buruh bangunan di desa, iya diajak rekan kerjannya di desa untuk mengerjakan mega proyek tertentu. Padahal kemampuanya masih minim dalam dunia teknik sipil. Tentu hal ini sering kita jumpai perantau yang hanya mengandalkan tenaganya dibandingkan keterampilannya.
Namun tidak jarang pula perantau yang benar-benar mampu menunjukan keterampilannya di kota. Banyak kita jumpai seperti penjahit handal di kota yang sukses membuka usaha tylor. Ini membuktikan dengan sedikit keterampilan yang kita punya kita dapat bekerja dengan pekerjaan yang tidak terlalu menguras fisik saja.
Terakhir untuk kita seorang perantau, terus mengasak keterampilan yang kita miliki menjadi penting agar kita dapat terus diterima di manapun kita berpijak. Insya Allah.
Penulis : Muhammad Nurul - Pasaman Barat, 5 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H