Lihat ke Halaman Asli

"Keep Your Hand Moving” Jargon Ajaib Ala Natalie Goldberg

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“KEEP YOUR HAND MOVING” JARGON AJAIB ALA NATALIE GOLDBERG

Siapa yang tidak mengenal Natalie Goldberg? Seorang guru penulisan kreatif sekaligus yang menerapkan metode Free Writting (Menulis Bebas). Tak pernah bosan ia meneriakkan jargon “Keep your hand moving” kepada murid-muridnya. Untuk anda yang ingin  menjadi penulis, sungguh pantas sekali bila anda menerapkan jargon yang ia ciptakan tersebut. Saya pribadi begitu terkesan ketika mengenal sosok Natalie Goldberg. Walaupun saya sebenarnya belum mengenal sosok penulis ini seutuhnya, tapi buku “Keep Your Hand Moving” karya Anwar Holid memberikan sedikit penjelasan bagaimana peranan seorang Natalie Goldberg mempengaruhi dunia tulis-menulis. Beberapa penulis terkenal seperti; Hernowo (dosenku) “Mengikat Makna Update”, Arvan Pradiansyah “bestseller The 7 Laws of Happiness”, Adenita “bestseller 9 Matahari, Akmal Nasery Basral, dan Ignatius Haryanto selaku direktur LSPP dan Mochtar Lubis Award, memberikan komentarnya terhadap buah karya Anwar Holid tersebut. Hernowo, menurutnya “selayaknya buku ini dibaca oleh orang yang ingin mencintai dan mengemban dunia membaca-menulis”. Tepat sekali apa yang disampaikan oleh pak Hernowo. Setelah saya membaca buku ini, ada beberapa point menarik yang bisa diterapkan oleh penulis pemula sekaligus mengajarkan bagaimana seorang harus bergerak. Tidak hanya dalam pandangan penulis (Subjektif) , tapi juga mengambil pandangan penulis-penulis lainnya (Objektif), salah satunya adalah Natalie Goldberg.

Kembali pada judul yang saya berikan “KEEP YOUR HAND MOVING” JARGON AJAIB ALA NATALIE GOLDBERG”. Mengapa saya mengambil judul tersebut? Karena prinsip menulis Goldberg sederhana, akan tetapi mampu menyihir setiap pengikutnya. Bahkan tak jarang ia mendapat pujian dan dianggap sebagai bapak revolusi dunia buku penulisan. Oleh sebab itu, saya tak ragu untuk membagikan prinsip tersebut kepada yang lainnya. Seperti apa prinsip sederhana itu? Berikut beberap prinsip menulis sederhana ala Natalie Goldberg:

1.Keep your hand moving! (Gerakkan terus tanganmu)

2.Jangan mencoret dan mengedit ketika sedang menulis

3.Jangan khawatir soal ejaan, tanda baca, dan tata bahasa

4.Lepaskan kontrol

5.Jangan berpikir, tidak meski logis

6.Carilah urat nadinya

Dari prinsip-prinsip tersebut, saya rasa ini adalah tindakan yang tepat bagi seorang pemula seperti saya. Tidak itu saja, ketakutan seorang pemula mampu dijawab mengenai dunia menulis, seperti; yang beranggapan menulis itu susah, berat atau apalah itu, yang jelas asumsi negatif. Padahal banyak dari mereka belum mencoba. Inilah kesalahan setiap orang yang jauh dari ketertarikan menulis. Jika kita pikir ulang, apakah penulis hebat tidak pernah merasakan apa yang kita rasakan? Jawabanya jelas mereka pernah! Dosen saya, Hernowo Hasim acap kali mengingatkan mahasiswanya untuk menulis dengan mengeluarkan segala apa yang ada di dalam pikiran kita. Konsep yang ia bawa “Ruang privat” yakni menulis bebas berdasarkan apa yang ada dalam benak, tanpa ada interprestasi dari luar. Bebas sebebasnya, mampu dijadikan prinsip penulis pemula setelah saya mencobanya. Ketika saya selesai membaca buku ini, konsep beliau ternyata hampir sama yang diajarkan oleh Natalie Goldberg. Inilah yang membuat saya tambah tertarik lagi untuk menggalinya. Dan memang beberapa buku seputar dunia membaca-menulis yang telah saya baca, memberikan gambaran metode yang sama.

Keep Your Hand Moving karya Anwar Holid memberikan materi yang fokus pada peningkatan kemampuan menulis. Semula dengan tindakan yang sederhana yakni membangkitkan saraf dan kebiasaan menulis, lantas kemudian mewujudkan ide menjadi sebuah tulisan yang utuh, enak dibaca dan hingga sampai pada bagaimana sebuah karya layak untuk dipublikasikan. Semakin kita membaca buku, semakin dalam kita mendapatkan pembelajaran apa itu dunia menulis. sehingga penulis juga mampu menganalisis, menilai dan mengedit karya sendiri, serta juga mampu melenturkan tulisan atau menggayakan cara bertutur agar lebih hebat dan bertenaga. Pada akhirnya kita mampu mengingatkan dan menyemangati untuk belajar dari karya orang lain, pantang menyerah, dan terus menciptakan karya terbaik.

Bagi setiap orang yang sudah menjalani dunia menulis, mereka akan berpikir bahwa menulis bukanlah sebuah bakat. Melainkan ia adalah sebuah seni. Setiap seni hanya butuh keterampilan. Keterampilan itu didapatkan dari latihan. Siapapun anda, jika anda tergerak ingin menjadi penulis, maka lakukanlah! Sebenarnya jurus ampuh dalam menulis tidak ada yang lain, kecuali MEMULAI..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline