Lihat ke Halaman Asli

Siapa Bilang Belajar Filsafat Itu Gila?

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat di mata kaum awam sering dianggap suatu momok yang menakutkan. Kebanyakan mereka terkonsep bahwa filsafat mengarahkan seseorang pada sisi negatif, ini terjadi karena fakta permasalahan yang kerap ditemui di beberapa universitas. Universitas-universitas yang membuka jurusan filsafat, terkadang mahasiswanya salah dalam beragumentasi, sehingga menimbulkan banyak kontraversi di kalangan masyarakat.

Saya, saat ini sedang duduk di jurusan filsafat agama, tetapi hal yang membuat saya untuk mengikuti jalan-jalan yang salah, tidak ada sama sekali muncul. Mungkin karena kampus yang membuka jurusan filsafat tersebut tahu sistematika belajar filsafat yang tepat, hingga tidak menjerumuskan seseorang ke arah yang salah.

Agar tidak menimbulkan banyak kontraversi, ada baiknya seseorang yang belajar dan mendalami filsafat, menyimpan keresahan yang datang menemuinya, bukan malah meluapkan di khalayak umum, yang nantinya memberikan persepsi buruk terhadap filsafat itu sendiri. Ketika belajar filsafat, tidak semerta-merta kita menerima konsep yang pernah ditawarkan oleh para pendahulu. Hal ini yang kadang memicu seorang salah dalam mempersepsikan sebuah pendapat para filosof.

Sebagai calon filosof yang baik adalah dengan menelaah lebih dalam apa sebenarnya yang dipikirkan oleh pemikir tersebut, bukan malah memegang apa yang mereka pikirkan. Harus kita ketahui pula, bahwa dalam mendalami filsafat, ada aturan yang semestinya dilakukan secara bertahap oleh seorang penggali filsafat. Aturan-aturan inilah yang mampu membawa seseorang pada inti pembelajaran filsafat yang sebenarnya, terutama harus mendalam ilmu logika.

Miris rasanya mendengar, ada orang yang mengatakan bahwa filsafat itu bisa membuat orang menjadi gila, dan parahnya lagi, mereka menganggap tidak ada yang mampu dihasilkan dari filsafat. ketidakjelasan kemana seorang lulusan filsafat dibawa, kadang membuat seseorang takut untuk mendudukan diri pada bidang yang satu ini. Padahal dalam kenyataan hidup, sering kali kita melakukan aktivitas berfilsafat. Sebenaranya apa itu filsafat? walaupun sebetulnya tidak bisa diambil pasti apa itu pengertian filsafat, tetapi pada dasaranya orang-orang akan mengerti dengan sendirinya bahwa sesuatu itu adalah filsafat. Dari masa ke masa, interprestasi mengenai filsafat mengalami perbedaan. Walaupun demikian, tetap menunjukan sistematika filsafat masih berputar pada poros yang sama.

Filsafat dan agama adalah dua kekuatan yang mampu mewarnai dunia. Negara-negara hebat, sebut saja Iran, mereka memegang kuat serta fokus memajukan filsafat. terbukti negara Iran mampu bersaing dalam segala bidang terhadap negara-negara besar; Amerika, Rusia, Inggris dan lainnya. Lalu kapan dengan Indonesia?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline