Lihat ke Halaman Asli

Kota Baca

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagaimana harus meyakinkan anda, bahwa unsur utama dari pendidikan adalah membaca. Kebiasaan membaca seseorang adalah bukti bahwa  dia orang berpendidikan. Sejatinya, manusia adalah makhluk yang berpendidikan. Oleh karena itu, manusia haruslah punya kebiasaan membaca. Berpendidikan bukanlah nama lain dari bersekolah. Pendidikan merupakan anasir yang paling modern dari manusia. Tatkala seseorang “anti” (tidak suka) membaca atau tidak menganjurkan agar membaca menjadi suatu kebiasaan, maka sudah dapat dikategorikan sebagai manusia yang belum modern, sekalipun dia tinggal di sebuah kota metropolitan.

Parepare sebagai Kota Baca

Bagaimana dengan masyarakat Parepare? Apakah membaca telah menjadi kebiasaan masyarakatnya? Apakah pemerintahnya juga telah mendorong agar membaca menjadi kegemaran masyarakat Parepare?

Parepare yang akan didorong menjadi kota metropolitan adalah suatu keniscayaan. Bagaimana jika Parepare juga disupport menjadi Kota Baca. Melengkapi konten kota metropolitan adalah masyarakat yang berkualitas. Bangunan pisik yang banyak dan mewah hanyalah sedikit pendukung suatu kota metropolitan nantinya, meskipun banyak yang beranggapan hal itu yang utama. Inti dari kota metropolitan yang sebenarnya adalah masyarakatnya yang modern. Masyarakat yang modern adalah yang berpendidikan. Membaca adalah inti dari aktivitas masyarakat yang berpendidikan itu. Oleh karena itu, geliat Parepare kearah menjadi kota metropolitan haruslah sinergi dengan Parepare sebagai Kota Baca.

Apakah dengan demikian anggaran dalam mewujudkan kota metropolitan yang sebenarnya (juga Parepare sebagai Kota Baca) akan berlipat dua kali? Jawabnya Tidak! Namun, kerja memang harus lebih keras. Kerja tidak hanya berpikir pisik bangunan serta sarana prasarana publik semata, namun juga kerja dalam mewujudkan warga yang berpendidikan. Bagaimana bangunan serta sarana prasarana tadi, tidak hanya dibangun untuk menghasilkan pemasukan bagi daerah, tetapi yang juga penting bagaimana mewujudkan sarana prasarana public yang mendukung dan mendorong agar masyarakat gemar membaca.

Terutama dan paling awal tentu saja di bidang pendidikan formal. Institusi pendidikan harus menjadikan gerakan gemar membaca suatu kewajiban. Mengapa tidak? Ini adalah suatu hal yang mesti ada di sekolah-sekolah. Jangan biarkan perpustakaan sekolah hanya sebagai prasyarat kelengkapan bangunan sekolah, tapi nihil aktivitas membaca di dalamnya. Guru dan siswa harus punya kegemaran membaca. Banyak kiat dan inovasi yang dapat dilakukan oleh sekolah mewujudkan hal tersebut. Siswa tentu saja butuh teladan, oleh karena itu guru harus yang paling depan dalam hal gemar membaca. Jangan salah, guru identik dengan membaca, bukan dengan yang lainnya.

Masyarakat bagaimana? Tentu harapannya tidak hanya di sekolah orang gemar membaca, tetapi seluruh kalangan masyarakat. Namun, sekolah adalah tempat yang dapat dimulai gerakan gemar membaca dengan cepat. Besok sekalipun bisa, asalkan ada kemauan dari penentu kebijakan yang serius menjadikan Parepare sebagai Kota Baca.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Tak ada yang dirugikan jika Parepare menjadi Kota Baca. Kota dimana masyarakatnya gemar membaca, itu intinya. Dengan membaca kita bisa menguasai segalanya. Penguasaan atas segalanya secara bijak, karena pengetahuan kita banyak dan telah mampu menimbang baik buruknya sesuatu yang kita kuasai.

Kota Baca haruslah merupakan komitmen antara pemerintah dan masyarakat. Kota Baca sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus dilaunching atau dimulai dengan bunyi sirene. Kota Baca adalah komitmen pemerintah untuk melakukan pressure kepada pembangunan yang berjalan serta regulasi yang mendorong kecintaan terhadap aktivitas membaca. Sedangkan masyarakat tidak harus sekadar menulis dispanduk atau plat nomor rumahnya bahwa Parepare Kota Baca. Masyarakat sejatinya memahami pentingnya membaca dan menggelorakannya dalam keluarga masing-masing.

Parepare ke depan, bisa saja dimulai pertengahan tahun ini (2015), akan terlihat beberapa warga yang duduk-duduk santai di Parepare Beach dengan asyik membaca. Juga akan terlihat perpustakaan daerah akan sedikit sesak dengan pengunjungnya. Beberapa tempat-tempat umum dan tempat antrean diisi oleh warga yang sedang membaca buku. Di sekolah-sekolah, petugas perpustakaannya akan kewalahan melayani guru dan siswa yang membaca, meminjam, dan mengembalikan buku bacaan. Toko-toko buku akan laris manis dan Gramedia mulai mencari lokasi strategis untuk cabangnya di Parepare. Jika itu benar-benar menjadi kenyataan, maka itulah aktivitas nyata sebuah Kota Baca, dan Parepare sangat berpotensi untuk menjadi Kota Baca. SEKIAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline