Lihat ke Halaman Asli

Aku, Bung Karno, dan Calon Kapolri

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu’alaikum Bung,

Apa kabarmu di sana?

Bung, masa kita jauh berbeda, jauh sekali. Tapi, di saat-saat seperti ini aku justru teringat padamu Bung. Bangsa besar yang susah payah Bung bangun, sedang dalam bunuh diri massal. Kami saling mencabik, membenarkan diri sendiri, entah untuk apa.

Maaf Bung, bukan bermaksud menyalahkan dirimu. Tapi, pernyataan Bung soal bahwa, bangsa ini akan sulit maju karena melawan bangsa sendiri, seolah manjur menjadi doa. Maaf, Bung ini bukan mengungkit-ungkit masa lalu, cita-cita besar Bung tentang Indonesia Merdeka sekarang tinggal cerita kelam.

Oh, ya Bung apakah dulu sempat menitip ideologi yang benar sama anakmu? Putri kesayanganmu yang sekarang menjadi petinggi partai, bahkan seumur hidup mungkin tahu persis apa yang terjadi saat ini. Atau mungkin, ia lupa ajaranmu Bung? Indonesia Hebat dan Nawacita yang pernah digadangnya untuk mencapai cita-cita besarmu, seolah tak berarti dibanding seorang calon Kapolri.

Bung, aku yakin dirimu melihat dan mengetahui apa yang terjadi di Republik yang pernah engkau lahirkan Bung. Negeri yang elok permai, bagai mutiara Khatulistiwa ini sedang sakit Bung. Sakit, karena anak keturunan Bung dan para pengikutnya sudah tidak bisa lagi membedakan mana perjuangan dan mana kebenaran. Perlahan, namun pasti bangsa besar ini sedang menuju kematian Bung.

Ah, Bung bangkitlah Bung. Bangkitlah dari tidur panjangmu. Negeri ini butuh pembesar sepertimu. Yang selalu mengedepankan kepentingan bangsa daripada kepentingan dirimu sendiri. Jujur saja Bung, aku merindukan Bung dan kawan-kawan Bung bangkit kembali. Sebab, aku yakin Bung tak akan rela bangsa ini saling bunuh, hanya karena seorang calon Kapolri.

Ok Bung, sampai ketemu dilain waktu. Aku yakin Bung, tidak akan tinggal diam. Salam buat kawan-kawan di alam sana. M E R D E K A !!!

Jika tiba waktunya, kita semua akan berkumpul kembali dengan timbangan kita masing-masing.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Tertanda

Aku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline