Lihat ke Halaman Asli

#NegeRI NgeRI* (Sebentar Lagi KPK Dibubarkan!!!)

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1424841193526649107

Lihatlah negeri kita

Yang subur dan kaya raya

Sawah ladang terhampar luas

Samudera biru
Tapi rataplah negeri kita

Yang tinggal hanyalah cerita

Cerita dan cerita, terus cerita…(cerita terus)
Pengangguran merebak luas

Kemiskinan merajalela

Pedagang kaki lima tergusur teraniaya
Bocah-bocah kecil merintih

melangsungkan mimpi di jalanan

Buruh kerap dihadapi penderitaan
Inilah negeri kita

Alamnya kelam tiada berbintang

Dari derita dan derita menderita…(derita terus)
Sampai kapankah derita ini (au-ah)

Yang kaya darah dan air mata

Yang senantiasa mewarnai bumi pertiwi

Dinodai Dikangkangi Dikuasai

Dijajah para penguasa rakus
Dinodai Dikangkangi

Dikuasai Dijajah para penguasa rakus

Bagaimana nasib pemberantasan korupsi? Siapa yang harus menjawab pertanyaan ini? Tentu dalam situasi bangsa yang menjadikan hukum sebagai panglima, pada saat ini akan sulit dijawab. Kenapa? Teori hukum dan ilmu hukum yang ada dalam kitab-kitab hukum yang selama ini memayungi negeri ini semua sudah “buyar”jika, tidak pas kalau saya sebut hancur.

Setiap orang sebagai unsur yang bisa dilibatkan dalam proses penegakan hukum termasuk pemberantasan korupsi menjadi nisbi, jika tidak melibatkan lembaga penegak hukum itu sendiri.

Saya berandai-andai, jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai satu-satunya lembaga anti rasuah di negeri ini benar-benar di matiin, apakah pemberantasan korupsi tetap bisa dilanjutkan?

Bagi yang melihat dari sisi kepentingan tentu jawabannya bisa beragam sesuai dengan kepentingan masing-masing pihak. Padahal, kita semua tahu bahwa kelahiran KPK di era reformasi adalah karena tidak “berjalanannya” pemberantasan korupsi yang diharapkan masyarakat dari penegak hukum lain. Disatu sisi, masyarakat juga melihat keberadaan KPK juga seharus mengayomi dan mengajak penegak hukum lain itu untuk bersama-sama bekerja seperti yang diharapkan masyarakat.

Hukum Rimba*

hukum adalah lembah hitam

tak mencerminkan keadilan

pengacara juri hakim jaksa

masih ternilai dengan angka (uang)

hukum telah dikuasai

oleh orang orang beruang

hukum adalah permainan

tuk menjaga kekuasaan

maling-maling kecil dihakimi

maling - maling besar dilindungi

maling-maling kecil dihakimi

maling - maling besar dilindungi

hukum adalah komoditas

barangnya para tersangka

ada uang kau kan dimenangkan

gak ada uang you say good bye

dimanakah adanya keadilan

bila masih memandang golongan

yang kuat tselalu berkuasa

yang lemah pasti merana

maling-maling kecil dihakimi

maling - maling besar dilindungi

maling-maling kecil dihakimi

maling - maling besar dilindungi

Dengan kata lain, sinergi pemberantasan korupsi mau tidak mau harus terus disuarakan. Lembaga KPK tidak bisa dibiarkan bekerja sendiri, namun Lembaga penegak hukum yang bersih dan jujur juga menjadi hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Bersih-bersih diri, instropeksi, dan terus luruskan niat sebagai ikhtiar membersihkan diri dan bangsa ini dari kejahatan korupsi. Kejahatan luar biasa, yang menjadi ibu dari semua kejahatan didunia ini. Terlebih lagi upaya pendiri bangsa sebagaimana termaktub dalam Preambule UUD 1945, kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Nah, kalau ada wacana yang ingin mebubarkan KPK sama saja mengingkari UUD 1945. Lebih lanjut, pengingkaran dari manusia-manusia yang berwajah dasamuka tersebut, yang mengatasnamakan moralitas dan hukum di atas segala-galanya tak lebih hanya sampah masyarakat yang harus dilenyapkan dari negeri ini.

*Marjinal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline