Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Psikososial pada Anak Usia Dini

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan Psikososial pada Anak Usia Dini

Perkembangan diri

“siapakah aku di dunia ini? Ah, itu adalah teka-teki yang terbesar,” kata Alice di Wonderland setelah ukuran tubuhnya berubah lagi. Mengatasi “teka-teki” dari Alice adalah proses seumur hidup untuk mengetahui diri kita.

Perkembangan ini mencangkup konsep diri yang mana dijelaskan bahwa rasa akan diri, deskriptif dan evaluatif, gambaran mental dari sebuah kemampuan serta sifat seseorang.

Konsep diri ini dimulai dari datang kedalam fokus dimasa toddler, saat anak mengembangkan kesadaran diri. Hal itu akan semakin jelas ketika seseorang mendapatkan kemempuan kognitif dan juga berhadapan dengan tugas-tugas perkembangan di masa anak, remaja, dan kemudian dewasa.

Harga diri

Harga diri merupakan bagian dari evaluasi diri dari konsep diri, penilaian yang dibuat anak mengenai berartinya dia secara keseluruhan. Harga diri didasarkan pada pertumbuhan kemampuan kognitif anak untuk menggambarkan dan mendefinisikan diri mereka sendiri.

Teori Erikson “Inisiatif versus rasa bersalah” keinginan untuk menyelesaikan konflik yang dirasakan dalam hati terjadi dalam tahap ketiga pada aliran psikologi perkembangan yang dikemukakan oleh Erikson (1950). Konflik muncul saat tumbuh keinginan untuk merencanakan dan melakukan suatu aktifitas dan tumbuh kepedihan hati yang mungkin dimiliki anak terhadap rencana tersebut.

Gender

Identitas gender merupakan kesadaran yang dibangun pada anak usia dini bahwa ia seorang laki-laki atau perempuan.

Perbedaan gender merupakan perbedaan psikologi dan perilaku antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan ini tidak terlalu jauh berbeda, meskipun beberapa perbedaan gender dimulai berkembang pada usia 3 tahun.

Peran gender merupakan perilaku, keinginan, sikap, keterampilan, serta keperibadian tempat budaya mempetimbangkan kesesuaian untuk perbedaan laki-laki atau perempuan.

Tipe gender merupakan proses bersosialisasi saat anak usia awal mempelajari peran genderyang sesuai

Stereogtipe gender merupakan generalisasi prasangka tentang perilaku laki-laki atau perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline