Lihat ke Halaman Asli

Takkan Layu OLeh Waktu

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku tarik nafas, ku hembuskan berlahan

Ku senyumkan, kemudian ku tuliskan

Ku coba menulis tentang cinta

Ku rangkai kata dengan cinta

Ku jalani hidup penuh cinta

Ku sapa saudariku melalui cinta

Bahkan kata mereka, aku hidup dengan cinta

Tapi….

Pujangga menyatakan arti cinta

“CERITA INDAH NAMUN TIADA ABADI”

Kemudian….

Ku mulai goyah dengan makna cinta

Ku putuskan tuk menjadi petualang cinta

Bersilaturtrahmi dengan pemilik hati tuk meraih makna cinta

Susah…..

benar-benar susah….

Ku ulangi lagi arti cinta

“CERITA INDAH NAMUN TIADA ABADI”

Kali ini ku fokuskan dengan kata abadi

Kucari kembali referensi dalam koleksi

Kubaca slide melalui hati

Ku temukan ayat-ayat cinta

At-Taubah :24

Katakanlah….

Jika bapak2, anak2, istri2, kaum keluargamu,

Harta kekayaan yang kamu usahakan,

Perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya,

Dan rumah tempat tinggal yang kamu sukai,

Lebih kau CINTAI dari pada Allah dan Rasul-Nya

serta berjihad dijalan-Nya, maka tanggunglah

sampai Allah memberi keputusannya.

Dan Allah tidak memberi bgai orang2 yang fasik.

Ku renungkan kembali apa yang aku tuliskan

Makna cinta yang ku pahami adalah keliru

Aku terlena dengan pesona cinta

Mengagungkan cinta dengan dunia

Padahal waktu saja mampu menghapusnya

Ya Robb….

Aku salah…

Aku salah….

Benar-benar salah….

Sekarang….

Ku mulai pahami makna cinta abadi

Demi Allah…

Cinta-Mulah yang paling abadi, yang takkan pernah layu oleh waktu

Terimah kasih ya Robb…

Kau menyadarkannku, sebelum cinta yang keliru melayukanku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline