Mari berbagi pengalaman, kebetulan saya melakukan treatment laser CO2 untuk menghilangkan tahi lalat. Saya memiliki tahi lalat diatas bibir, besarnya sebesar kacang kedelai. Apakah ini cukup mengganggu?, tentu saja iya. Saya merasa tidak PD dengan adanya tai lalat tersebut terutama saat berkomunikasi. Pada saat sy bicara atau menjelasksn sesuatu mereka akan fokus ke area tahi lalat saya dan itu rasanya tidak nyaman. Hehe.
Awalnya tahi lalat saya ini kecil, bahkan dulu sepertinya tidak ada. Mulai kelihatan semakin membesar ketika saya SMA. Tapi tidak menonjol alias rata, setelah saya lulus SMA dan kuliah tahi lalat ini semakin membesar dan menonjol. Kemudian muncul juga bulu halus disekitaran tahi lalat tersebut. Cukup lama saya ingin mengoperasi tahi lalat ini sebenarnya, namun karena satu dan lain hal akhirnya baru saya putuskan untuk operasi di tahun 2021 lalu. Sempat juga saya mencari obat untuk menghilangkan tahi lalat di marketplace. Cuma memang saya tidak berani untuk mencoba. Terlalu beresiko, apalagi posisi tahi lalat saya ada diarea wajah.
Terkait dengan operasi ini, sebelum tindakan saya juga berdiskusi dengan keluarga. Terutama kedua orangtua saya. Biar lebih afdol. Literasi lain yang saya baca, tidak cukup penting sebenarnya tapi saya lakukan. Yaitu dengan membaca letak tahi lalat dan hubungannya dengan peruntungan dalam hidup. Banyak yang di infokan oleh artikel di google tentang hal ini. Namun intinya, kembali lagi ke preferensi pribadi. Secara ilmiah dapat dikatakan tahi lalat merupakan kelainan kulit akibat melanin yang terdapat pada kulit yang berkumpul dan membentuk sebuah spot atau titik.
Balik lagi ke preference pribadi ya. Kalo saya decide untuk menghilangkannya, lebih karena biar lebih PD aja. Laser CO2 saya dilakukan di klinik kecantikan Natasha. Awalnya saya browsing dulu, mengenai klinik atau fasilitas kesehatan mana yang bisa melakukan operasi ini. Setelah saya browse, beberapa klinik kecantikan bisa melakukan ini, diantaranya Natasha dan Erha. Beberapa rekomendasi dari yang saya baca untuk Natasha treatment ini cukup direkomendasikan, mengingat harga juga yang masuk di kantong. Sekedar info saja, kebetulan saya belum lama ini menggunakan klinik kecantikan Naavagreen (masih satu grup dengan Natasha, dengan harga yang lebih terjangkau). Ternyata di Naavagreen juga bisa, atau coba tanyakan klinik terdekat di tempat teman teman sekalian. Biasanya jika treatmentnya lengkap, ada layanan untuk laser CO2 untuk tahi lalat.
Hari Rabu, saya ke Natasha mendaftar dan disarankan oleh customer service untuk konsul dengan dokter. Konsul dilakukan dihari yang sama pada saat saya mendaftar. Setelah diskusi dengan dokter, saya membuat janji untuk laser di hari Sabtu. Untuk konsul awal di Natasha gratis ya, tidak dipungut biaya. Kecuali memang membeli produk atau melakukan treatment. Saya bertanya juga tentang biaya yang dibutuhkan untuk laser CO2 ini, kurang lebih 950 ribu. Setelah saya berhitung, okelah tabungan saya cukup untuk ini. Hehe.
Laser CO2 dilakukan di hari Sabtu pagi. Saya langsung naik ke lantai 2, ke tempat laser. Sebelum treatment, saya bertemu dengan petugas klinik dan dilakukan treatment awal. Treatment awal yang dilakukan adalah dengan membersihkan area yang akan dilakukan laser dan memberikan cream anestesi lokal pada area yang akan dilaser. Jadi, pada saat awal treatment saya ditanya apakah untuk laser hanya untuk tahi lalat yang ada diatas bibir saja, karena selain diatas bibir ada beberapa tahi lalat kecil atau black spot di area wajah saya. Saya menanyakn apakah ada biaya tambahan, ternyata tidak ada. Mau banyak atau sedikit, harga tindakan laser masih sama. Kebetulan sekali, jadi selain tahi lalat yang ada diatas bibir tindakan laser CO2 juga saya lakukan di sekitaran mata dan pelipis.
Anestesi bius awal, berupa cream. Area atau titik yang dilaser dioles cream tersebut, kemudian didiamkan selama kurang lebih setengah jam. Kemudian dilakukan tindakan laser dilakukan setelah anestesi bereaksi terutama untuk spot titik yang kecil. Nah untuk tahi lalat utama, yang ada diatas bibir. Dilakukan suntikan anestesi tambahan menggunakan jarum suntik. Rasanya, well karna sudah dilakukan anestesi menggunakan cream jadi kayak digigit semut aja.
Proses laser sendiri, memakan waktu 45 menit. Mata saya ditutup menggunakan kapas dan proses laser dimulai. Proses ini memanfaatkan sinar dan panas untuk mengangkat spot pada kulit yang tidak kita inginkan. Rasanya tidak sakit ya, karna kita sudah menggunakan anestesi. Pada saat proses sendiri, nantinya kita akan mehidup aroma gosong seperti dibakar. Prosesnya sendiri, cukup nyaman bagi saya. Semacam operasi kecil dan santai.
Selesai tindakan, bekas luka dioleskan cream antibiotik. Cream tersebut juga di resepkan, pada saat pulang kerumah. Selain itu, selama 2-3 hari, area wajah tidak boleh kena air dahulu. Alhasil saya tayamum untuk melaksanakan sholat. Lengket juga ini wajah sebenernya, tapi ya mau bagaimana lagi. Setelah 2 hari, luka lumayan mengering dan saya sudah bisa menggunakan facial wash dan mengoleskan antibiotik setelah mencuci muka.
Foto diatas, saya harap bisa mewakili apa yang saya alami dan lakukan. Pada gambar dengan keterangan before, merupakan foto saya sebelum operasi dan pada saat diberikan anestesi cream. Sedangkan gambar after merupakan foto saya setelah melakukan tindakan laser CO2. Foto dengan saya menggunakan jilbab putih merupakan gambar setelah 4-5 hari operasi dan foto dengan saya tersenyum lebar merupakan foto diri saya yang terkini. So far setelah 2 bulan operasi, bekas operasi masih ada. Gak sepenuhnya hilang. Mirip bekas luka berwarna putih namun samar, dengan trik make up akan bisa ditutupi. Kebetulan pada bekas OP saya juga masih muncul rambut halus, mungkin karna akar rambut halus tersebut tidak sepenuhnya hilang atau terangkat. Saya cukup bersyukur dapat melakukan operasi ini, meski belum sempurna 100%. Jadi, ini pengalaman saya terkait dengan laser CO2 yang baru saya lakukan. Bagi teman teman yang memiliki masalah seperti saya, semoga ini bisa menjadi gambaran awal untuk teman-teman semua sebelum memutuskan untuk melakukan tidakan laser CO2. Oia, saya juga masih berfikir untuk menghilangkan bekas pada operasi tersebut. Adakah rekomendasi dari teman-teman sekalian?. Hehe. Mari berbagi informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H