Lihat ke Halaman Asli

SIZE: "IT DOESN’T MATTER!"

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13771393171629890247

SIZE: "IT DOESN'T MATTER!"

by: Michael Gunadi Widjaja

Kecil, acapkali dikonotasikan sebagai sesuatu yang inferior. Lemah, sangat remeh, kurang bermakna, dan bahkan sering pula dikonotasikan sebagai hal yang “merendahkan” dan bahkan “memalukan” serta memilukan. Simak saja ujaran seperti berikut ini :…”ah,badannya terlalu kecil untuk menjadi bintang bola basket…” atau juga..” wah, payah, anu suamiku ukurannya kecil…”.

Di sisi yang lain ada semacam retorika yang merupakan penghiburan bagi konotasi inferior tentang kecil.Kita sering mendengar ungkapan seperti : Kecil-kecil cabe rawit….atau juga celotehan semacam : ….biar kecil yang penting goyangannya. Jadi rupanya,tepat juga adagium yang mengatakan SIZE: "IT DOESN’T MATTER!"

GUITALELE & UKULELE

(dokumentasi pribadi)

Konotasi makna bukan sekedar persepsi individual.sampai batas tertentu persepsi individual dapat menjadi persepsi komunal.Dengan demikian,sangat mungkin terjadi adanya persepsi publik bahwa yang kecil pasti inferior.Ini tentu tidak sejalan dengan realita yang dihadapi orang jaman sekarang.Sebuah realita yang sangat fatal jika hanya ditelaah secara dikotomis belaka.Nampaknya perlu ada upaya menyemburtkan persepsi yang lebih baik dari sekedar dikotomis.Dan pencerahan semacam ini dapat dimulai dengan memberi persepsi yang seimbang terhadap makna sebuah kata.

Persepsi makna kata yang seimbang,dapat dimulai dari ranah seni.Sebuah ranah yang mampu mensublimasi sampai pada tingkat subtilitasnya,dari semua kebutuhan dan kehausan rasa dan karsa manusia.Musik sebagai cabang seni juga menjadi media yang layak untuk menyeimbangkan persepsi guna mendapatkan pandangan menyeluruh akan makna kata.Dengan daya afeksinya yang luar biasa.musik mampu mencerahkan makna.Sebab jika sebuah kata hanya dimaknai secara picik,maka akan banyak akibat yang ditanggung khalayak,khususnya mengenai kebijakan dalam tatanan hidup bermasyarakat.

Adalah Jake Shimabukuro. Pria berperawakan kecil. Jake Shimabukuro adalah seorang pemusik.Bahkan seorang virtuoso musik yang lebih dari sekedar artis musik.Nama Jake Shimabukuro mengisyaratkan adanya darah campuran Jepang – Amerika dalam diri Jake.Jake memulai kiprah musiknya dari tempat btinggalnya di Hawaii.Dan yang di lakukan Jake sangat tidak biasa.Jake tidak menyanyi,tidak bermain gitar ataupun piano.Melainkan mengeksplorasi total sebuah…..UKULELE !

Read more: http://imajiner07.blogspot.com/2013/08/size-it-doesnt-matter-by-michael-gunadi.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline