Lindungi anak HIV-positif dari infeksi baru.
Itulah Yang Kami Lakukan Hari Ini ! Catatan 10 April 2011
Bersama sebuah lembaga sosial kami mengunjungi seorang anak berusia 6 tahun yang baru terinfeksi HIV ( Human Immunodeficiency Virus )[1]. Kunjungan ini bukan hanya menunjukkan kasih, tetapi juga hendak menegaskan bahwa anak ini adalah anak Allah yang punya hak hidup !
Kenapa sih aku, harus terus minum obat ? Kenapa kakak dan yang lain tidak ikut minum obat seperti aku ? Emang aku sakit apa ? Kenapa aku sering jatuh sakit padahal aku terus minum obat-obat ini ?
Pertanyaan-pertanyaan itu terlontar ketika kami mengunjungi anak ini. Keluarganya terkadang bingung bagaimana harus menjelaskan nama obat ini adalah ARV[2] untuk anak yang berstatus HIV Potisif, apakah dia akan mengerti ?
Sedih sekali rasanya setiap kali harus memberikan obat kepada anak ini seolah-seolah kami sedang memberikan racun bukannya es sirup yang disukainya. Meskipun kami tahu bahwa obat ini bukan obat mujarab untuk menyembuhkan HIV positif. Ini hanya untuk membuat hidupnya lebih lama dan berkualitas.
Itulah yang disampaikan pihak keluarga kepada kami saat kami datang berkunjung untuk mencari tahu tentang bagaimana anak HIV Positif dapat tetap hidup sehat.
Cerita ini bermula dari info yang masuk ke team Rescue Street Children Network. Ada seorang anak yang baru saja mengetahui bahwa dirinya terinfeksi HIV positif berdasarkan Rekapan Medik tiga bulan yang lalu. Ibunya sudah meninggal tiga tahun yang lalu dan diduga meninggal disebabkan oleh AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome [3]) . Ayah anak ini sudah tidak tinggal bersama mereka sejak usianya 3 tahun. Sekarang anak ini diasuh oleh Kakek dan Neneknya, serta bibi dan paman anak ini juga turut membantu mengasuhnya. Mereka tidak mengira bahwa anak yang mereka rawat selama ini sering jatuh sakit disebabkan oleh Zat kebalan Tubuhnya yang terus menurun karena virus HIV dalam anak ini. ‘Shock' tentunya. Tetapi keluarga ini tetap bertekat untuk merawat anak ini sampai Tuhan mengambilnya.
Bersama sahabat saya yang bernama Ucok. Beliau mengetahui banyak hal tentang HIV/AIDS. Dia menjelaskan bagaimana caranya membantu anak HIV tetap sehat dengan berbagai Tips or Trick. disamping itu dia juga menjelaskan bagaimana kita harus bersikap terhadap anak ini. "Dia harus tetap sekolah dan mendapat pelayanan kesehatan, " itulah yang ditekankan oleh bang Ucok.
Salah satu penjelasannya yang menarik perhatian saya adalah ketika bang Ucok menjawab pertanyaan keluarga anak ini mengenai bagaimana nanti jika anaknya terjatuh dan berdarah saat bermain, apakah harus dilakukan ? atau bagaimana kalau si anak suka jajan sembarangan ?