Lihat ke Halaman Asli

Max Andrew Ohandi

Saya seorang penulis dan social enterpeneur

Tips Modal Minim Hasil Maksimal Jualan Sayur

Diperbarui: 4 April 2017   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1419731004429620302

[caption id="attachment_343770" align="aligncenter" width="576" caption="Foto Bersama Samsul Arifin, Volunter, dan Nasabah Koperasi Sejahtera (dok.pribadi)"][/caption]

Jakarta, 27 Desember 2014. Puji syukur komunitas wanita mandiri boleh kegiatan penutupan simpan pinjam tabungan dan pencairan dana usaha koperasi sejahtera berjalan lancar.

Dalam kegiatan itu hadir tamu special yaitu Samsul Arifin alumi Universitas Muhammadiyah Profesor DR Hamka yang di liput detik.com dalam kegigihannya merintis usaha mayur dengan modal 1 juta dapat jadi jutawan.

Kehadirannya memberikan insprasi kepada para nasabah koperasi Sejahtera yang berlatar belakang usaha dari jualan asongan, pedagang kaki lima, pedagang nasi uduk, pengamen, sampai ada pedagang sayur.

Samsul menceritakan sejarahnya usaha jualan sayuran itu sebenarnya melanjutkan usaha orang tua yang bangkrut. Samsul pun bangkit dan memutuskan meminjam modal dari saudara sekitar 1 juta Rupiah. Uang tersebut dipergunakan membeli berapa peti sayur dari pasar induk untuk di jual pasar kecil.

"Tahun 2008, saya meminjam modal dari saudara sekitar 957rb. Dana tersebut hanya bisa beli berapa peti sayuran. Saya pun dengan gigih sedikit demi sedikit menjual peti sayuran tersebut dengan satu jenis saja. Hingga banyak dan akhirnya pelan2 uang yang disisihkan keuntungan sebagai uang mati untuk mengembangkan usaha agar dapat membeli banyak peti dan beragam sayur-sayuran," Kata samsul.

Dalam sesi tanya jawab pun. Ibu Rumiyanti, pedagang sayur Salah satu anggota Koperasi mengajukan pertanyaan kepada Samsul. Bagaimana tips menambah pelanggan ? Dan bagaimana tanggapan soal harga cabe yang begitu tinggi ?

Samsul pun dengan semangat dan tidak pelit ilmu. Menjelaskan jawaban dari pertanyaan ibu Rumiyanti.

"Pertama, kita bisa membuat daftar harga (price list) sayuran dan dibagikan ke warteg-warteg atau warung makan kecil. Bahkan ke puskemas. Dengan begitu kita dapat langsung konsumen." Kata Samsul menjawab pertanyaan pertama.

"Kedua, kalau harga cabe itu dinamis (naik-turun). Jika harga naik dan tiba2 turun harganya. Jangan langsung diturunkan. Tunggu 3 atau 4 hari apakah harga cabe benar2 turun. Karena kalau kita turunkan harga cabe lalu tiba2 naik tinggi dan sangat terpaksa harus naik harga ke konsumen. Tentunya perasaan konsumen tidak senang. Oleh sebab itu harus ada jarak menaikan harga atau menurunkan harga," tambahan kata Samsul menjawab pertanyaan kedua.

Dia akhir pesan Samsul memberikan cerita inspratif kepada para Nasabah Koperasi Sejahtera yang baru terima modal buat akhir tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline