Lihat ke Halaman Asli

Ramadan Bulan Tarbiah

Diperbarui: 18 Mei 2018   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(masodjie.com)

Ramadhan datang kembali, menyapa setiap muslim, disambut dengan suka cita bagi mereka yang sudah menanti-nanti kehadiranya. Bulan Ramadhan bisa kita diibaratkan sebagai satu sekolah khusus dengan program pendidikan yang selalu dibuka setiap tahun, dengan tujuan pendidikan praktis terpadu dalam suatu kurikulum spesial agar para peserta didiknya dapat lulus dengan menyandang gelar istimewa muttaqin.

Gelar muttaqin itulah yang banyak dicari-cari, karena setiap orang yang memiliki gelar tersebut akan mendapatkan jaminan ampunan dari Allah, terbebas dari api neraka. Jaminan ini langsung disampaikan oleh Rasulullah:

"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah Swt, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa melakukan amal ibadah tambahan (sunah) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah Swt, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari Muslim).

Oleh karenanya, tidak salah apabila bulan Ramadhan ini disebut juga sebagai syahrul at tarbiyah(bulan pendidikan),  dengan lingkup yang sangat luas, baik menyangkut tarbiyah jasadiyah, tarbiyah fikriyah, maupun tarbiyah qalbiyah.

Proses pendidikan itu berlangsung selama sebulan penuh, dan bagi mereka yang lulus, maka disebut sebagai seorang yang bertakwa. Maka beruntunglah bagi kita bisa memasuki bulan ini, dengan semangat dan kegembiraan mari kita jalani seluruh proses peribadahan selama ramadhan ini berjalan.

Pelajaran dari setiap kurikulum pendidikan Ramadhan selama sebulan cukup menarik,  dengan ibadah puasa dipadukan rangkaian ibadah lain menjadikan setiap muslim berlomba-lomba meraih prestasi sebaik-baiknya. Ramadhan dapat mendidik kaum muslimin untuk memenuhi perintah-perintah Allah secara totalitas, tanpa mendebatkanya lagi, tanpa menundanya lagi.

Lihatlah contoh, manakala terdengar gema adzan dari corong masjid, bergegaslah kita menuju masjid untuk menunaikan sholat isya dan tarawih, begitupun sholat yang lain.  Saksikanlah para anak-anak, tua muda semuanya nampak begitu antusias mendekatkan diri dengan Allah.

Siapapun kita tiba-tiba tergerak hatinya, bahkan bagi sebagian mereka yang sebelumnya jarang atau tidak terbiasa ke masjid, mendadak begitu bersemangat menggerakan langkahnya menuju masjid.  Jadi tidak pantas rasanya seorang muslim jika selesai Ramadhan ketika mendengar satu perintah Allah, atau mengetahui satu hukum Rasulullah saw, ia memperdebatkannya bahkan enggan menunaikanya.

Ramadhan juga mendidik kaum muslimin agar dapat memelihara syahwat, sehingga seseorang yang telah mendapatkan pendidikan Ramadhan, maka ia akan lebih mampu untuk menahan diri dari syahwat yang berlebihan dan tidak terkontrol. Karena itu, ketika bulan Ramadhan dikatakan sebagai bulan menundukkan hawa nafsu, maka yang seharusnya terbayang dalam benak kita adalah kita mencampakkan dan membuang jauh-jauh seluruh aktivitas yang dilarang oleh Allah SWT.

Jangan sampai Ramadhan ini malah menjadikan meningkatnya nafsu makan, dan nafsu berbelanja juga berlebih, nafsu mengghibah dan lain-lain.  Ramadhan juga mendidik kaum muslimin agar mampu mengendalikan nafsu keduniawian, menahan sifat amarah, dan beragam prilaku negatif lain.

Keistimewaan lain, Ramadhan mampu mendidik kaum muslimin untuk senang berinfak. Ramadhan mampu membentuk jiwa orang yang berpuasa menjadi dermawan dengan memberikan kebaikan kepada orang lain. Maka sudah semestinya, kepekaan sosial kita tersentuh dengan berbagai program sedekah yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline