Lihat ke Halaman Asli

Teriak Petani Untuk Penguasa

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pematang sawah Mereka mengeluh resah Duduk bersimpuh pasrah Petani yang tengah dilanda bimbang Akankah ladang mereka akan hilang Diterjang digusur oleh raksasa tambang Hijau padi yang tumbuh Melambai bergoyang rapuh Bertanya pada petani yang lusuh Yang bergelut tanah dengan cangkulnya Akankah esok hari masih tumbuh daunnya Sedangkan teriakan industri meraja lela Pepohonan nan hijau Beradu suara burung-burung berkicau Saling bertanya bersendau gurau Walau resah gelisah gundahmelandanya Akankah esok tiba mereka masih ada Ketika birahi merasuki para penguasa Yang punya nafsu merusak sarang hidupnya Para petani terpaksa berteriak Bersuara keras berbekal keringatnya Kepada penguasa mereka mendesak Jangan rebut tanah kami apalagi memaksa Ntah didengar atau diacuhkan saja Memang penguasa telah banyak yang buta Kapitalis asing membutakan hatinya Hanya demi sedikit iming-iming harta Padahal mati besok tak akan dibawanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline