Lihat ke Halaman Asli

Warga Diambang Bangkrut Massal

Diperbarui: 24 Februari 2020   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagian besar kita sudah melihat langsung, bahwa, ada bom waktu yang siap meledak kapan saja. Namun, tidak ada solusi yang dapat ditawarkan. 

Bukan hanya Pemerintah Indonesia yang menunggak hutang. Nyatanya, jutaan warga di negeri ini juga terlibat hutang. 

Umumnya, hutang konsumtif yang tidak terlalu penting yang akhirnya menjerat mereka ke dalam lubang yang dalam. Ekonomi bukannya semakin membaik dengan uang yang mereka dapatkan, namun sebaliknya, terpaksa menggali lubang yang lain untuk menutup hutang. 

Kehadiran koperasi online justru semakin memperparah. Siapa saja dapat meminjam uang dalam waktu cepat. Tapi, ujung-ujungnya terjerat rentenir. 

Bagi warga ekonomi kelas menengah ke atas bukan berarti aman. Sebagian besar justru lebih parah. 

Puluhan hingga ratusan juta dana mereka menguap begitu saja karena tertipu investasi bodong. Reksadana abal-abal hingga kenekatan menggadai sertifikat tanah dan rumah ke bank. 

Sebagian besar tak mampu membayar hutang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lelang tanah dan bangunan yang ditawarkan bank setiap bulannya. 

Bisnis MLM yang menjamur nyatanya semakin memperparah. Perusahaan MLM tak lebih hanya mengeruk dana masyarakat yang lugu. Sebagian besar anggota MLM tetap saja gagal untuk menghindari kemiskinan. 

Kasus-kasus di atas belum seberapa. Harapan warga untuk menyiasati keuangan dengan menanamkan dana pada asuransi juga bernasib sama. 

Tanpa sadar, sebagian besar warga di negara ini berhutang dan terjerat rentenir. 

Warga semakin terjepit. Lapangan kerja sedikit. Lahan terbuka untuk bercocok tanam juga semakin sempit. 

Hutang di mana-mana. Warga kian gelisah. Semuanya tinggal menunggu waktu untuk meledak secara bersamaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline