SELAMAT PASKAH BAGI BAPAK/IBU/SDRKU YTK,
Kristus bangkit soraklah, demikian syair lagu pujian yang sangat terkenal dan membahana!
Lagu tersebut merupakan lagu kemenangan yang diciptakan oleh Pdt. Charles Wesley. Lagu itu digubah berdasarkan kebenaran Alkitab yang tidak tergoyahkan. Mengapa? Saya memberikan beberapa catatan penting.
1. Mari kita sadari bahwa berita kebangkitan Kristus merupakan keunikan dan keistimewaan Kekristenan yang tidak dapat disangkal. Berita itu tidak dapat disejajarkan dengan agama dan kepercayaan mana pun. Karena itu, nampaknya ada kelompok yang mencoba menggugat dan meragukan ajaran tersebut. Mereka menuntut bukti-bukti yang menurut mereka meyakinkan.
2. Namun, apakah kebangkitan Kristus perlu dibuktikan? Sebelum seseorang membuktikannya, perlu kita perhatikan bahwa masalah penolakan kepada kebangkitan Yesus, bukanlah karena kekurangan bukti, tetapi terletak kepada kurangnya kemauan dan kemampuan mengimani semua informasi yang ada.
3. Ini adalah satu kenyataan yang tidak dapat disangkal, bahwa seluruh Perjanjian Baru ditulis dari perspektif kebangkitan Yesus Kristus. Sebenarnya, apa yang dituliskan oleh penulis-penulis Perjanjian Baru, khususnya Matius, Markus, Lukas dan Yohanes merupakan bukti nyata dan konkrit, sesuai dengan fakta dan realita yang mereka alami sendiri.
4. Fakta-fakta itu juga yang disodorkan oleh rasul Paulus dalam 1Kor.15, yaitu satu pasal yang sedemikian jelas dan gamblang menguraikan fakta kebangkitan Kristus serta implikasi dari kebangkitan tersebut.
5. Namun apa yang terjadi? Cukup banyak orang yang tetap tidak mampu menerimanya. Sebaliknya, mereka mencoba membangun teori baru, sesuai dengan apa yang mereka 'imani' untuk melawan fakta kebangkitan tersebut. Sebagai contoh adalah teori halusinasi, atau mayat Yesus dicuri, dan sejenisnya. Itulah yang dicoba dilakukan oleh segelintir filsuf dan teolog radikal, seperti David Hume dan Gerd Ludemann.
Ludemann, professor Perjanjian Baru dari Universitas Gottingen -yang pemikirannya dipengaruhi oleh David Hume- menolak peristiwa kebangkitan Kristus tsb. Karena itu, dalam bukunya What really happened to Jesus? A Historical Approach to the Resurrection, dia menulis: "We can no longer take the statements about the resurrection of Jesus literally... the tomb of Jesus was not empty, but full, and his body did not disappear but rotted away." (hal. 134-5).
Jadi, masalah kebangkitan, sekali lagi, adalah masalah beriman atau kegagalan untuk percaya.
Dasar yang Kokoh