Lihat ke Halaman Asli

Quality Time

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kecenderungan yang banyak muncul pada akhir abad 20 dan awal abad 21 adalah orangtua menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Mereka pulang sore hari dengan menyisakan sedikit energi. Akibat kelelahan bekerja, energy untuk bersabar ketika menghadapi anak menjadi sangat sedikit. Orangtua cenderung menuntut kepatuhan pada anak. Keluarga hanya dapat berkumpul pada hari-hari tertentu, meski pemanfaatan waktu-waktu seperti ini seringkali tidak efektif untuk menjalin kebersamaan dalam keluarga. Menurut Andayani dan Koentjoro (2012) dalam bukunya yang berjudul Peran ayah menuju coparenting mengatakan bahwa pengasuhan yang dilakukan “sendiri” oleh ibu atau ayah bukanlah cara yang optimal.

*sedikit materi tentang quality time*

apa itu Quality time? seberapa banyak waktu kita *orangtua* untuk anak ?

Marii Instrospeksi :)

Kita bekerja untuk memberikan semua keperluan anak, membelikan mainan mewah atau liburan ke berbagai tempat. Sejatinya, anak tidak membutuhkan itu, mereka hanya ingin kita *orangtua*. Merasa hangat ketika mereka kedinginan, mendekap  ketika mereka takut. Memuji ketika mereka mampu, Menegur ketika mereka salah, dan melibatkan mereka dalam menyiapkan kebutuhan mereka sendiri. Banyak anak-anak yang hanya mendapatkan kebutuhan finansial, namun tidak merasakan kedekatan secara emosional.

yaaa, Begitulah sekelumit cerita dari beberapa masalah yang pernah saya dampingi. :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline