Lihat ke Halaman Asli

Diary Jiwa Sepi

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kesepian membalut jiwa yang lara ditengah hiruk pikuknya dunia

disandarkannya asa yang tersisa pada wajah sang lembayung

seribu tanya memenuhi pandangannya, akankah dia bisa bertahan?

sementara dia sudah tidak mempunyai lentera yang dapat menyinari hidupnya.......


itulah catatan terakhir yang pernah kutulis beberapa tahun silam. betapa kenyataan hidup menamparku dengan begitu keras. seolah ingin memberiku hukuman atas kesalahan yang tidak pernah aku perbuat.

lantas apakah salah jika kemudian aku mengeluh?

apakah dengan mengeluh aku sudah menjadi orang yang tidak tabah?

apa yang harus aku lakukan sekarang?

aku sudah tidak tahu lagi bagaimana aku bersikap, semua yang aku lakukan seolah tiada berguna.

aku hanya bisa berjalan bersama sang waktu walaupun terkadang dia enggan menoleh kearahku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline