Lihat ke Halaman Asli

Mengolah Sampah dari Dapur: Kampanye Lingkungan Sehat Balitbang PUPR di "Car Free Day" Dago

Diperbarui: 6 Desember 2017   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Jalan Santai Kampanye Lingkungan Sehat Balitbang PUPR

Sudah 72 tahun Indonesia merdeka, pembangunan infrastruktur jalan selama kurun waktu tersebut total panjangnya bahkan gak nyampe 1000 km. Kenapa ya? Menurut saya sih pembangunan (jalan raya) dengan data seperti itu terbilang amat sangat lambat.

Dari satu tongkat pemimpin ke pemimpin lainnya, Jokowi-JS Kalla meneruskan dan menambah target proyek pembangunan Infrastruktur.

Sekarang pembangunan infrastruktur digenjot tanpa ampun. Tidak lagi berpusat di Jawa saja, kini Sumatera, Kalimantan, termasuk Papua, pembangunan di sana mulai diperhatikan, terutama infrastruktur yang jadi jantung kegiatan warga: jalan raya.

Di tahun 2017 saja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menargetkan 392 km jalan (tol) yang akan beroperasi.Bagian menarik lainnya, seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, Balitbang yang bernaung di bawah Kementrian PUPR melancarkan inovasi. Menariknya inovasi tersebut tidak melulu berhubungan dengan infrastruktur.

Inovasi dari Balitbang PUPR saya ketahui pada hari minggu 19 November 2017 di Car Free Day Dago, Bandung. Pada acara itu lah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Balitbang PUPR) menyelenggarakan acara bertajuk Ciptakan Lingkungan Sehat dengan Inovasi Balitbang. Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Bakti PU ke-72.

Limbah Plastik Jadi Aspal, Inovasi Balitbang PUPR

Bila ada fakta menarik berhubungan dengan kampanye lingkungan sehat dari Balitbang PUPR di Car Free Day Dago kemarin itu, maka hal tersebut adalah limbah plastik yang dijadikan aspal!

Dengan pembangunan insfratruktur yang masif kayak sekarang, utamanya pembangunan jalan raya, penggunaan plastik sebagai salah bahan campuran aspal dilakukan dalam rangka mendukung aksi nasional pengendalian sampah plastik laut.

Di Indonesia saja diperkirakan ada 3,32 juta metrik ton limbah plastik yang belum terkelola. Tercatat 1,29 juta metrik ton limbah plastiknya dibuang ke laut (Jambeck, 2015).  Angka yang...memalukan bukan? Sekarang nih ada solusinya, kumpulin limbah plastiknya dan jadikan campuran aspal.

Lantas timbul pertanyaan. Memangnya aspal dengan campuran bahan limbah plastik ini berkualitas baik?

Dalam kadar tertentu, penggunaan plastik sebagai salah satu campuran aspal meningkatkan stabilitas dan kekuatan yang menambah kualitas umur layan jalan. Campuran beraspal umumnya dimodifikasi dengan polimer, plasti itu salah satu jenis polimer. Jadi gak ada masalah dengan penggunaan plastik sebagai campuran aspal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline