JOKOWI: Masalah (Posisi Poros Maritim Dunia) Indonesia
(Revolusi Mental 8 – Siklus Strategi - Taktik - Teknik)
INDONESIA harus menegaskan diri sebagai poros maritim dunia karena Indonesia terletak di antara dua samudera, tepat di tengah-tengah proses perubahan strategis, baik secara geografis, geopolitik, maupun geo-ekonomi (Jokowi).
Bapak Jokowi, Yang terhormat.
Lalu, apa sih masalah (posisi poros maritim dunia) Indonesia?
Secara berurut dan berangkai, sudah diurai acuan Paradigma Baru Milenium III (tujuh tulisan dari Masalah (Kita) Indonesia sampai Masalah (Perang) Indonesia). Selanjutnya membuktikan kegunaannya memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan atau masih kacau dengan (ilmu) pengetahuan paradigma lama. Untuk kali ini, tentang (strategi) posisi poros maritim dunia (yang juga berlaku bagi (si)apa pun, agar unggul).
Dalam Paradigma Baru Milenium III, TQZ Essential Cycle (Diagram): Strategi (Motivasi - Arah - Posisi), Taktik (Ilmu – Jalan – Kualitas) dan Teknik (Alat – Langkah – Sempurna) adalah terpadu. Simpul diagram ini: Arah yang benar salah jalan, keberhasilan menjadi impian. Jalan yang benar salah langkah, keberhasilan menjadi kebuntuan. Langkah yang benar menjadi salah arah, keberhasilan menjadi kesia-siaan (QZ, 2000).(Baca: Masalah (Agenda Riset Nasional) Indonesia). (Ilmu) pengetahuan sosial paradigma lama, (ilmu) pengetahuan manajemen klasik masih kacau, unsur sepotong-sepotong dan saling meremehkan unsur sistem yang lain (Contoh, Baca: Kompas.com, Antitesis Presiden Jokowi, 11/11/2014).
Lantas, apa masalahnya? (Si)apa pun yang menguasai tempat atau posisi (strategis) lebih mudah mendapatkan keunggulan daripada yang lain, karena lokasi geografi (alami) dianggap relatif susah diubah, dibanding keunggulan taktik (ilmu) dan teknik (teknologi). Tetapi, meski tidak beruntung menguasai posisi strategis (si)apa pun dapat menjadi unggul dengan penguasaan ilmu dan atau teknologi yang unggul. Penemuan besar ilmu atau teknologi merubah nilai posisi strategis (si)apa pun. Ketika menguasai lokasi di perempatan jalan ramai, relatif mudah menjual makanan apa saja. Tetapi, seseorang memiliki resep masakan atau alat teknologi satu-satunya yang spesial (dibutuhkan), maka keunggulan lokasi strategis menjadi relatif tak dominan. Idealnya, arah yang baik, diikuti jalan yang baik dan langkah yang baik pula. Tetapi, ketika menguasai taktik (jalan) yang baik, berubah diikuti teknik (langkah) baru yang baik dan mengubah strategi (arah) sasaran baru yang menarik. Atau, ketika menguasai teknik (langkah) yang baik, berubah menemukan strategi (arah) baru yang menguntungkan dan mengubah taktik (jalan) baru yang relevan.
Artinya, ketika Kabinet Kerja menetapkan (strategi) posisi sebagai poros maritim dunia, maka (taktik) rencana membangun 10 universitas perikanan dan (teknik) membangun 24 pelabuhan menunjang tol laut, atau kebijakan lain seperti penenggelaman kapal asing pencuri ikan, penguatan jalur lintas Sabuk Utara, Sabuk Tengah, dan Sabuk Selatan, serta poros penghubungdan pengembangan 15 kawasan industri, 13 di antaranya di luar Jawa terpadu menjanjikan. Tetapi, (alat manajemen*) siklus terpadu ini bukan hanya harus dipahami dan dilakukan oleh pemerintah (tingkat makro), tetapi juga oleh semua organisasi, semua level jabatan dan semua individu (tingkat mikro) sehingga bergerak serentak. Jika tidak, secara fisik baik, tetapi sistem organ berfungsi buruk. Bengkalai.
Bapak Jokowi, Yang terhormat. Masalah (Masalah) Indonesia selanjutnya, dibahas hal lain dengan sistem ilmu dengan Paradigma Baru Milenium III. Semoga Indonesia lebih baik. Salam hormat selalu.
Jadi, jelas masalah (posisi poros maritim dunia) Indonesia? Tinggal mari kita menerapkan ilmu strategi – taktik – teknik terpadu yang benar agar unggul. Atau, biar saja dengan paradigma lama (ilmu) pengetahuan yang kacau, tak apa yang diinginkan hanya mimpi, usaha buntu danpengorbanan dikeluarkan banyak sia-sia.
SALAH satu langkah dalam arah yang salah akan menyebabkan seribu tahun penyesalan (Peribahasa Cina).
BAGAIMANA Strategi Anda?
Rujukan:
1.Qinimain Zain: Masalah (Agenda Riset Nasional) Indonesia, http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/07/03/masalah-agenda-riset-nasional-indonesia-468809.html
2.Harris Turino: http://nasional.kompas.com/read/2014/11/11/19141841/Antitesis.Presiden.Jokowi
3.Menteri Susi Berambisi Bangun 10 Universitas Perikanan, http://www.merdeka.com/uang/menteri-susi-berambisi-bangun-10-universitas-perikanan
4.“Mimpi” Tol Laut Jokowi Seharga Rp 700 Triliun, http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/23/104559626/.Mimpi.Tol.Laut.Jokowi.Seharga.Rp.700.Triliun
5.Catatan*: Untuk sekadar menggambarkan (r)evolusi strategi (posisi) keunggulan: Lihat literatur dari Friedrich Ratzel – Politche Geographic (1879), kemudian diurai Michael E. Porter – Competitive Strategy (1980), didefinisikan Al Ries dan Jack Trout – Positioning (1981), diperjelas Regis McKenna – New Marketing (1985), dipertegas Al Ries dan Jack Trout – Bottom-up Marketing (1989), dirinci Hermawan Kartajaya – Marketing Plus 2000 (1989), sampai dipertajam Gary Hamel dan CK Prahalad – Core Competence (1990), dan (menurut saya) disempurnakan dengan (TQZ Value Migration, 2000).
Masalah (Agenda Riset Nasional) Indonesia
(Kompasiana, 03 Juli 2012)
Masalah (Agenda Riset Nasional Keunggulan) Indonesia
ARAH yang benar salah jalan, keberhasilan menjadi impian. Jalan yang benar salah langkah, keberhasilan menjadi kebuntuan. Langkah yang benar menjadi salah arah, keberhasilan menjadi kesia-siaan (Qinimain Zain – TQZ Essential Cycle).
LALU, apa sih masalah (agenda riset nasional keunggulan) Indonesia?
Negara (apa, siapa, organisasi, departemen, usaha, daerah) mana pun, untuk unggul di masa depan harus memiliki arah, jalandan langkah yang benar dan totalatau terpadu menyeluruh. Jika tidak, akan banyak buang tenaga, bahan, biaya, waktu, dan pikiran saja.
Dalam paradigma lama, pengertian total adalah dilaksanakan serempak dari level Director, Senior Manager, Manager, Supervisor sampai Employee. Sedang paradigma baru TQZ Essential Cycle tak hanya itu, tetapi juga melaksanakan siklus strategi-taktik-teknik sebagai satu kesatuantak terpisahkan. Dalam personafikasi, strategi adalah statesman (motivasi) menentukan arah, taktik adalah scientist (ilmu pengetahuan) menentukan jalan dan teknik adalah engineer(teknologi) menentukan langkah.
***
Selasa, 26 Juni 2012, Kementerian Riset dan Teknologi resmi meluncurkan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke 17, di Lobby Gedung II BPPT dengan tema “Inovasi Untuk Kemandirian Bangsa”, ditandai dengan uji coba bus listrik dari Gedung BPPT menuju Bundaran Hotel Indonesia oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menegristek), Gusti Muhammad Hatta beserta pejabat lain. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Kementerian Riset dan Teknologi (RISTEK) telah berhasil menciptakan sebuah kendaraan bus listrik dengan tujuan meminimalkan permasalahan emisi dan hemat energi.
Ketua Penyelenggara, Freddy Permana Zen menyampaikan puncak peringatan dipusatkan di Bandung, Jawa Barat tanggal 8-10 Agustus 2012. Acara diisi dengan Pameran Ritech Expo di Sabuga, Triple Helix Conference di Hotel Grand Royal Panghegar, Karnaval Iptek, dan puncaknya di Gedung Merdeka dihadiri oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (aps/md/humasristek, 26/06/2012)
(Harteknas berawal dari berhasilnya bangsa Indonesia melakukan uji terbang pertama lepas landas pesawat buatan sendiri, Gatotkaca N-250, pada 10 Agustus 1995).
***
Sabtu, 16 Juni 2012, Umat Hindu Dharma di Bali merayakan Hari raya Saraswati adalah hari turunnya ilmu pengetahuan dan seni. Menurut Wikipedia, hari raya itu diperingati setiap 210 hari sekali (atau 7 bulan menurut kalender Bali), pada Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung, penghormatan pada Dewi Saraswati, Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni.
***
Setiap, 10 Nopember, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Mengenang pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia tanggal 10 november 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur, perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, simbol nasional perlawanan Indonesia terhadap kekuasaan pihak asing.
***
Mencermati peringatan tiga hari penting itu, nampak hari kepahlawanan (Statesman – Presiden – Pejuang Kemerdekaan), hari ilmu pengetahuan (Scientist– Ilmuwan – Peneliti Ilmu Sosial) dan hari teknologi (Engineer – Insiyur – Peneliti Ilmu Alam), terpisah atau timpang. Seharusnya para (tokoh veteran) pejuang berpidato memberi motivasi arah bangsa, ilmuwan sosial unjuk penemuan teori-teori summa cumlaude-nya dan insinyur pamer penemuan teknologi barunya terpadu bersama-sama di hari-hari itu. (Bukan seperti peluncuran bus listrik saja).
Ketimpangan itu juga terlihat pada Agenda Riset Nasional RPJMN 2010 – 2014. (Buku II MEMPERKUAT SINERGI ANTAR BIDANG Bab IV ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI) (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2010. Gambar 4.3 Pola Pengelolaan Lembaga Penelitian Kementerian tujuannya adalah Mengetahui Kebutuhan Teknologi dan Menemukan Solusi Teknologi (II.4-10). Juga, Gambar 2 Keterkaitan antara Bidang-Bidang dan Fokus Faktor Pendukung Keberhasilan Pembangunan Iptek (Agenda Riset Nasional 2010 – 2014, Lampiran II Keputusan Menteri Riset dan Teknologi, Nomor: 193/M/Kp/IV/2010, 30 April 2010)).
Kalau hanya fokus dengan langkah mengetahui kebutuhan teknologi dan menemukan solusi teknologi, tanpa ada framework terpadu dengan arah (strategi motivasi) dan jalan (taktik ilmu pengetahuan) yang benar, keberhasilan akan sia-sia dan hanya mimpi. Biaya teknologi tinggi dan terbatas pada sedikit orang atau tak menyeluruh. (Dan lihat nanti, apakah puncak peringatan Harteknas 8-10 Agustus 2012timpangatautidak).
JADI, jelas masalah arah, jalan, dan langkah (agenda riset nasional keunggulan) Indonesia? Dan, tinggal terus timpang memahami dan memecahkannya sepotong-sepotong, atau melakukan strategi, taktik dan teknik secara total membangun keunggulan sekarang!
USAHA yang efektif tidak efesien, keberhasilan menjadi impian. Usaha yang efesien tidak produktif, keberhasilan menjadi kebuntuan. Usaha yang produktif tidak efektif, keberhasilan menjadi kesia-siaan (Qinimain Zain, TQZ Essential Cycle).
BAGAIMANA Strategi Anda?
Catatan:
1. TQZ Essential Cycle lebih rinci daripada konsep Triple HelixABG (Academicians, Businessmen, dan Government)
2. TQZ Essential Cycle: Strategi (arah – motivasi – konsumen - efektivitas), Taktik (jalan – ilmu pengetahuan – pesaing – efesiensi) dan Teknik (langkah – teknologi/alat – perusahaan/pribadi – produktivitas). Strategi (mengelola konsumen), taktik (mengelola sumber daya manusia) dan teknik (mengelola sumber daya alam) (Qinimain Zain, 2000).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H