NILAI-NILAI LUHUR KEBUDAYAAN NIAS, MEMPERKUAT TOLERANSI : SOSIALISASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
Suasana Dachi,SH Anggota DPR RI dari Fraksi P.Gerindra Daerah Asal Pemilian Sumut II mengajak seluruh masyarakat Kepulau Nias untuk mempertahankan terus dan meningkatkan toleransi kehidupan bermasyarakat, beragama dan antarumat beragama di kabupaten yang berbasis kepulauan ini.
"NTT dengan julukan Nias Toleransi Tertinggi (NTT) harus kita pertahankan dan tingkat terus dengan sesama umat beragama dan suku bangsa lainnya," katanya sebagai pembicara 4 (empat) Pilar Kebangsaan di Kecamatan Amandraya, Kabupaten Nias Selatan, Rabiu(26/8).
Dihadapan ratusan tokoh masyarakat peserta sosialisasi 4 (empat) Pilar Kebangsaan , Dachi yang juga anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan nilai-nilai kebudayaan masyarakat Nias tersebut telah terinternalisir di dalam masyarakat Nias dalam hubungan bermasyarakat yang cinta damai, dimana telah mengajarkan semangat perdamaian dan keharmonisan hubungan bermasyarakat.
"Nilai kebudayaan masyarakat Nias tidak pernah mengajarkan kekerasan dan permusuhan dengan agama lain dan suku bangsa lain dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat," ujarnya.
Dachi menegaskan, Negara Republik Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Plural. Didalam negeri ini, kata anggota DPR asal dari Kepulauan Nias itu , banyak suku, banyak agama, banyak adat-istiadat, banyak keyakinan, banyak tradisi. Bangsa yang majemuk demikian, harus dijaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsanya.
''Bangsa yang plural demikian menjadi modal dasar untuk melaksanakan membangun daerah kepulauan nias di masa depan. Tanpa adanya hidup bertoleransi antar umat bersama, adat suku, niscaya pembangunan bangsa tidak bisa terwujud. Maka, saya minta jaga itu toleransi hidup dengan sesama,'' pinta Dachi.
Nilai-nilai luhur kebudayaaan masyarakat Nias, katanya, datang membawa perdamaian dan kebaikan bagi masyarakat nias pada khususnya dan kehidupan berbangsa bernegara pada umumnya, sehingga tidak perlu ada dikotomi mayoritas dan minoritas dalam menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat.
"Dikotomi jelas bertentangan dengan amanat konstitusi yang menegaskan bahwa seluruh warga mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam semua aspek kehidupan," ujar Anggota Komisi III DPR RI ini . Ia menambahkan konstitusi mewajibkan negara melindungi semua warga negara Indonesia dimana pun tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antargolongan.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga kondusifitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan benegara, apa lagi dalam watu dekat kita akan melaksanakan Pilkada di Kabupaten Nias Selatan, tetapanya pada Bulan Desember tahun ini. Semoga perhelatan Pilkada tersebut berjalan aman dan sukses.
"Situasi yang kondusif dengan kuatnya toleransi dimasyarakat Ini harus dipertahankan terus tidak hanya pada saat sekarang, atau pada saat Pilkada tetapi untuk aktivitas kemasyarakat selanjutnya sampai kapanpun," katanya.