Lihat ke Halaman Asli

Hidup Kami Bukan Opini

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hidup bersama kupu-kupu liar di belantara kota
Dan kami bagian dari semak belukar gemerlap kota
Semua keindahan hanya fatamorgana
Termasuk mimpi kami tentang rasa nyaman dan aman

Sebagian dari mereka menyebut kami bunga trotoar
Mulut kami terdengar bising berkoar
Demi bertahan hidup untuk hidup itu sendiri
Dan cahaya keadilan bagi kami sudah teramat redup

Anjing-anjing kantoran
Srigala-srigala jalanan telah menjadikan kami mangsa
Mencabik-cabik harapan kami tentang sepiring nasi
Liur mereka senantiasa menetes menatap pundi-pundi rupiah hasil jerih payah

Bedebah
Mereka preman-preman jalanan
Sama saja dengan badut-badut senayan yang hanya peduli setoran
Di manakah kini rasa aman bagi kami wahay tuan
Kami tak butuh alibi sebab hidup kami bukan opini

¤¤¤

pinggir trotoar
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline