Lihat ke Halaman Asli

(Puisi) Mencumbu Basah

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

akhirnya kamu datang hari ini
setelah tiga bulan kita tak bertegur sapa
kemarau
kering

ketika senja berganti malam
membawa lelahku naik ke atas peraduan
akupun merindumu
aroma khasmu yang menyapa siti jenar
membuat hasratku kian menggebu

kemudian malam menuju pagi
membawaku pada wajah-wajah yang penuh kepalsuan
tak jua aku mendengar kabarmu pada gumpalan mega

kering kerontang kusapa siangku
di bawah pohon yang hilang rindang kutitipkan do'aku
dan pada lontar kugoreskan puisiku

tentangmu yang basah
dan tentang cerita mereka yang menari dalam rinaimu
kini aku telah mengerti
bahwa kamu memang sungguh berarti

selamat datang hujan
basahmu membuatku merindu
bak sepasang pengantin
setiap detik kuingin mencumbuimu

.
..
...

~¤~ bvb ~¤~

ket: siti= tanah, jenar= merah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline