Tantri nampak gelisah malam ini. Sudah hampir satu bulan suaminya berada di Negeri jiran untuk kepentingan bisnisnya. Di tatapnya layar virtual 12 inci yang tergeletak di atas bantal. Dan lambut laun kesepuluh jari tanganya telah menari nari di atas tombol bermotif warna warni.
Lambat laun nafasnya terengah engah. Seorang pemuda sedang menyapanya dalam virtual. Terkadang ia menggeliat manja, ketika menatap gambar bergerak seukuran 8 inci mulai mengumbar rayuanya.
" Iihh...udah dong Boy, nakal bener sih kamu.
Malam semakin tinggi. Tingkah perempuan seperempat abad itu semakin liar dan panas. Gelisah sore tadi telah pergi entah ke mana. Tubuhnya sudah mirip penari ular, meliuk liuk di atas ranjang. Rambutnya yang hitam terurai ia tarik tarik sendiri, dan satu persatu pakaianyapun telah jatuh kelantai.
Dan tiba tiba saja ada sesuatu yang menggerayangi kakinya yang sexy dan...
" Pettt...
Listrikpun padam seketika, spontan ia melompat dan menjerit histeris.
" Tikusss...hix, tega bener sih, padahal baru tadi siang pedikiur...mana gelap lagi.
.
..
...