Lihat ke Halaman Asli

Terkapar

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ibu
aku terkapar
tapi tubuhku tak menggelepar
hanya aksaraku
bukan pesanku

kemarin malam aku telah menuliskanya, cukup beberapa patah kata yang mudah dicerna isi kepala. tapi fakta menyudutkanku di ruang hitam jakarta. padahal aku tak meliriknya sedikitpun.

pagi harinya aku terkapar, tapi aku belum mati ibu. mereka menikamku membabi buta, tapi syukurlah, sang raja diraja masih ungkapkan cintanya padaku. akupun masih berdiri, walau hanyut di kepalaku tak kunjung pergi.

ibu.
salahkah aku yang ingin membelas jasamu. walau hanya lewat sebuah pesan, untuk anak-anakmu ibu, dan yang pasti demi keutuhanmu.

ibu.
biarlah aku di sini, di ruang gelap dan bisu. sebab aku malu dengan wajahku, tapi aku masih di sampingmu. menemanimu dan menanti jenderalku.

~¤~
istana kaki lima 140712
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline