Aku punya seorang Raja.
Tapi dia boneka.
Tubuhnya tambun berwajah culun.
Tembem pipinya pengen cubit rasanya.
Kunamai dia Raja.
Tapi, ah dia cuma boneka.
Kalo tak kupaksa bergerak diam saja.
Tak peduli aku tak menikmati kopi pagi.
Tak juga dia mengerti para pencuri asik menyatroni.
Duh, ingin kucubit saja pipinya.
Sebab kuteramat gemas dengan keluguanya.
Ditarik kesana kemari mau saja.
Tak peduli tikus dan kucing menjilat tubuhnya.
Yeah, namanya juga boneka.
Ditaruh di meja diam.
Di atas lemari ikut saja.
Teramat lugu nan pilu.
ck ck ck...
hmmmmm...
~¤~
bvb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H