pagi yang murni masih kelabu
terasa beku kerutkan kulit poriku
sebatas pandang mengintip rongga dada
nafas masih setia teramat manja
kopi hitam sedikit gula
bawakan aroma cinta bisik bayu menyentuh sukma
apa kabar dunia
dasi kupu-kupu atau seragam lusuh gembel jalan raya
tak penting dalam sudut pandang kedua kornea
tulus senyumlah yang membuatku suka cita
sekilas benak menerawang senja
buat apa
detik ini bukti nikmatnya cinta
sebab rahasia berbadan semesta
pagi dan secangkir kopi
asap nikotin genit menari
ada apa dengan lusa nanti
ah, masih serupa dengan warna kopi
secangkir kopi masih hangat
sruput dan nikmati saja
selagi dingin belum memperkosa dalam gelasnya
~¤~
selatan borneo 12-06-12
bvb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H