Lihat ke Halaman Asli

Kopi Hitam dan Pagi

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pagi yang murni masih kelabu
terasa beku kerutkan kulit poriku
sebatas pandang mengintip rongga dada
nafas masih setia teramat manja

kopi hitam sedikit gula
bawakan aroma cinta bisik bayu menyentuh sukma

apa kabar dunia
dasi kupu-kupu atau seragam lusuh gembel jalan raya
tak penting dalam sudut pandang kedua kornea
tulus senyumlah yang membuatku suka cita

sekilas benak menerawang senja
buat apa
detik ini bukti nikmatnya cinta
sebab rahasia berbadan semesta

pagi dan secangkir kopi
asap nikotin genit menari
ada apa dengan lusa nanti
ah, masih serupa dengan warna kopi

secangkir kopi masih hangat
sruput dan nikmati saja
selagi dingin belum memperkosa dalam gelasnya

~¤~
selatan borneo 12-06-12
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline