Lihat ke Halaman Asli

Sahabat, Kenapa Kau Begitu

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hay sahabatku
Masih ingatkan kau dua tahun yang lalu
Saat aku masih bagian dari harimu
Saat ceriaku adalah ceriamu

Tapi entah kenapa sobatku
Begitu teganya kau tikam aku
Lalu kau campakan begitu saja diriku
Di kursi pesakitan itu

Padahal telah aku korbankan semuanya untukmu
Hingga kutinggalkan buah hatiku yang masih butuh hangatnya kasih ibu
Bahkan telah kutampar wajah suamiku yang terkenal tampan di mata tetangga sekitarku

Waktu itu kita berjanji tuk saling melindungi
Hingga pada masanya aku menjadi saksi
Lalu dengan galau ku menghilang dari wajah Pertiwi

Sungguh kini aku telah memanen maki
Demi angka-angka itu kurobek-robek jutaan nurani
Dan kini pintu bui telah menanti
Tapi kau seolah tak mengenaliku lagi

Duh teman
Kemana maluku ini akan kusimpan
Setelah pahit kini dalam pelukan
Kau malah berubah menjadi biduan

~¤~
wanita adalah sosok yang lemah lembut, namun wanitapun bisa menjadi sosok yang lebih kejam dari lelaki bila hatinya telah tertutupi.

Banjarbaru 23-04-12
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline