Lihat ke Halaman Asli

Bukan Serat Centini

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada masa detik tertancap depan mata
seoran raja dari tentara bermuram durja
tubuhnya tambun merdu vokalnya

Sungguh dia raja bersahaja
tahan derita olah tajam suara
dia terluka dan teraniaya
banyak pemangsa dalam istananya

Bukan tak cerdik namun dia terdidik
gerak sendiri disalahkan hardik
sedangkan pemangsa selalu mencabik-cabik
demi kuasa mereka terhadap si negeri cantik

¤¤¤¤¤

Pada masa detik di telan hitam
sang calon raja bekas perwira
terkenal ganas karena taringnya
si belang yang merah kepalanya itulah asalnya

Dia sosok kejam katanya
namun berwibawa eloklah tingkahnya
dia di tunggu para jelata
untung membunuh para pemangsa di nusantara

Tak banyaklah yang suka padanya
sebab fitnah telah lama ditelanya
namun apalah daya kuasa Pencipta
dia akan hadir tuk sebuah makna cinta negeri yang sejatinya kaya raya

******

Yang nampak depan mata belum tentu aslinya
sebab gelap penuh rahasia
tutur kata bukanlah segalanya
tanpa sikap yang terbaca dari sorot mata empunya.

######
bjb 200811
boil




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline