Lihat ke Halaman Asli

Tragedi Burung Negeri

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

empat puluh enam tahun yang lalu
mereka berdarah
nyawa mereka muntah
tangisan-tangisan terdengar pilu

tujuh orang pemimpin mati
dan menyusul dua lainya
biadab
satu bocah terkapar menggelepar

terpancung si burung negeri
tapi tidak mati
karena para pecinta masih berbakti
walau dusta dibalik tragedi

setengah tiang
kini tinggal kukenang
sebab hatiku masih selalu bimbang
karena setan masih mengangkang

aghhh...

senandung pintaku tuk negeriku
semoga dan semoga selalu semoga tuk hari baru
demi darah para pecintamu
demi jiwa-jiwa yang terus merindu biru

--------------------------------------------
salam jass merah

bvb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline