Lihat ke Halaman Asli

Di Bawah yang Mengangkangiku

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini aku persiapkan satu gelas kosong
seperti biasa seperti malam-malam yang telah berlalu

Dengan mata yang masih berkaca-kaca menatap langit yang mengangkangi pandanganku
sungguh aku teramat kecil dan hina

Jam dinding masih bernyanyi sambil berlari pelan
walau begitu aku tak mampu mengejarnya
karena degub jantungkupun selalu begitu sama persis tiap denyutnya

Gelasku masih kosong
lusa lalu telah kutelan habis dan memprovokasi pencernaan dan rongga dadaku
berharap bisa kuresapi tuk lemparkan dustaku yang enggan tuk minggat di samping paru-paruku

Langit masih mengangkangiku
dan aku dapat mengintip jelas bulan dan bintang di selangkanganya
sungguh indah rupanya

Gelasku masih kosong
dan akan kutunggu hingga ada yang menuangkan sesuatu yang baru bagiku
walau hanya beberapa tetes arakpun tetap akan kureguk juga
tanpa malu-malu...hinggaku menemukan madu...
~~~~~~~~~~~
banjarbaroe 20-09-11
bvb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline