Lihat ke Halaman Asli

Semoga

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menggantungkan lelahku pada malam
lalu kutitipkan mimpiku kepada pagi dalam perahu yang tak karam
menelanjangi siang agar tak lagi muram
sebab harapku tak mau menjadi kelam

Kini aku telah menjadi puisi
yang tergores oleh si jari-jari
tergeletak pada ramai yang sepi
dan menari-nari bersama senandung nurani

Aku adalah malam yang berkata-kata
sebab muram telah bersama durja
tapi mimpi masih nun jauh disana
tapi cahaya membisikan asa semoga tak menyirna
pinggir trotoar 120911
bvb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline