Lihat ke Halaman Asli

Si Penulis Galau

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ternilai hargaku pada jiwa-jiwa yang penuh gelisah
Apresiasiku tak menghadirkan banyak warna
Tak bermakna bahkan mungkin tercela
Karenaku tak tau apa itu warna dan makna

Lirihku menyikapi udara dingin yang bekukan darah tubuhku
Senyap sunyi tak bergeming menatap sekelilingku
Koar mulut terangkai kata-kata yang tertuang dalam sebuah metafora
Opini deskripsi atau apalah dari para elite aksara

Kata kataku mewakili hatiku yang gelisah
Terkadang membuncah dan penuh desah
Namun kutak pandai menerjemahkannya lewat bahasa modernisasi kaum elite
Aku hanyalah pujangga palsu yang lugu

Lima belas menit waktu yang sangat sedikit buatku menuangkan ispirasi
Bersenda gurau dengan sebuah syair di tengah sunyi
Aku tak suka pujianku diketahui yang lain
Karena kekasihku pun tak menyukai itu

hahaha......

Terkadang aku tertawa sendiri menyaksikan keanehan ini
Keanehan dari segala inspirasi gilaku yang terangkai lewat kata kata

Aku begitu sombong menganggap kata kataku lebih di puji orang
Aku menganggap diriku kaum elite kelas atas para perangkai kata

Padahal siapa aku ?!

Hanya seonggak daging yang dititipi ruh oleh Nya
Yang sewaktu waktu membangkai

Diam.......!!!

Mungkin itu sebuah penyelesaian didalam kebisingan
Menepi secara perlahan lalu menghilang bersama udara yang berhembus
---------------------------------------------------------------------------------
bjb02092010
dari pinggir trotoar
bvb

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline