Lihat ke Halaman Asli

Sapa Mahakam

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

gumpalan awan hitam nampak di pintu sore.
ba'da ashar berhias pilu.
padahal sudah beberapa waktu yang lalu tirta menyapa insan di atasnya.
namun mereka acuh, karena sapanya dianggap dongeng.

amarah alam tak terbendung lagi.
karena rintihnya tak terhiraukan lagi.
mereka berontak.
bersorak lantang tuk jiwa-jiwa yang bangkang.

oh, tidak' tidak...

teriakan mahakam telah menghantam dan menerkam mereka di atasnya.
di depan pintu gerbang suro.
mereka menuntut ketamakan manusia.
mengapa alam selalu diperkosa begitu sadisnya?
dari ujung rambut hingga isi perut.

agh, ini hanya cubitan kecil yang terasa ganas dan buas.
sapa mesra dari sungai yang membelah timur borneo.
agar kemesraan pada-Nya tak begitu saja sirna.
sebab dunia hanya setitik fatamorgana yang membuat lupa.

sapa mahakam.
bukan singa lapar yang menerkam.

================
setengah tiang tuk kutai kertanegara.

selatan borneo 27-11-11
bvb

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline