Lihat ke Halaman Asli

Menyapa Cahaya Lilin

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap sesak kalap membentak
bercengkrama memenuhi benak
mengajak gelisah mencumbui amarah

duhay pelupuk malam
ijinkan kubakar mereka di atas sebatang lilin yang menyala di hadapanku
lalu perlahan kusambut damaimu

¤¤¤¤¤

perlahan kutarik nafas
kutahan sebelum lemas
perlahan kuhembuskan nafas
ada lirih yang merasa puas

aku telah lupa tentang setiap helaanya
adalah rahmat yang terbesar darinya
dan senyap adalah sahabat setia
saat ramai telah menjadi dusta

banjarbaru sebelum terlelap
by
boil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline