Lihat ke Halaman Asli

Melempar Cemas

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengendap-endap mencubit harap,
lalu membuang cemas yang telah lama meremas-remas bikin lemas.

Ouchh matahari...
Larimu cepat sekali, terkadang intuisi pagi tak terasa lupa terpatri tuk sebuah mimpi yang belum terpunguti.

Duhai hati, hati-hatiku tentang dirimu terhadap lakuku.

Ingin sekali kupaku adrenalinku pada putaran detik, agar lelah tak menyetubuhi raga.

Ouch tidak-tidak...
Aku lupa bukan malaikat yang tak suka merasa-rasa, aku anak cucu adam yang terkadang suka mendendam.

Putaran waktu harus seirama dengan otak kananku.
Agar duka lara cemas dapat kutitipkan kepada langit.
Dan aku...hahaha akan terbahak-bahak sepanjang hari...

¤¤¤¤¤¤¤¤¤
bjb07082011
by
bvb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline