Lihat ke Halaman Asli

Cuma Lugu

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku lugu, liat saja bahasa tulisanku, lugu bangets, gak ada yang berarti sama sekali, apa lagi dikatakan bermakna.
yeah, setiap kataku sungguh mengada-ada, dieja sungguh memuakan, dibaca sungguh membosankan, apalagi buat seorang yang sudah luar biasa dari biasanya.
karena aku lugu, tidak tau apa-apa dalam eja mengeja aksara, apalagi merangkai kata-kata yang syarat makna.

aku hanya bisa berfiksi, tak tau bagaimana itu sebuah narasi, diskripsi maupun opini-opini yang menginspirasi.
aku hanya si penyendiri diantara kerumunan-kerumunan kelompok kata
aku masih mengeja-eja, eja wantah yang mengeja-ejakan.
entahlah, yang jelas aku suka menyendiri, karenaku netral, tak suka kontaminasi pihak sana dan sini, jelek sana dan sini.

aku sang petualang yang nol besar, kosong dan mencari isi.
otaku tak terlalu suka kupaksa, karena aku lugu, melugu-lugu dalam tarian-tarian sendunya qolbu.
merasa-rasa lalu berkarya cipta karsa.
melirih-lirih bersama seduhan kopi pahit tanpa rintih, menggeliat dan tak mau gelisah.
menjilat, aku jijik.

gila...
yang penting tidak menggilai, gila-gila yang menggilani.

**********
sumbang sebelah
02062011
mister gemblung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline