Lihat ke Halaman Asli

Semprul dan Paidi

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air tidak akan pernah mengalir menuju kepada mata airnya kembali, begitu juga dengan waktu, dia tidak akan pernah kembali walaupun satu detik saja.

Suatu hari dikala angin sepoy-sepoy, tanpa kehadiran para kedua mempelay yang sedang ramay dalam pesta yang penuh sorak-soray.

Paidi : Kenapa ya dari kemarin kok begini-begini aja nasib gua...

Semprul : Lha, mau gimana lagi lu Di...?

Paidi   : Ya, maunya sih seperti anak-anak pengusaha itu Mprull...

Semprul : Ceileh Di di, jadi lu nyesel jadi anak kuli kaya kita-kita ini ?

Paidi : Emangnya kenapa Mprul...?!

Semprul : Coba lu liat tu pohon, dari dulu dia tempatnya disitu-situ melulu, walaupu terkadang ada hujan serta badai, toh dia tidak pernah protes pengen dipindahin mau jadi yang lain, dia pasrah Di...

Paidi : Ye, emangnya gua pohon yang gak berakal.

Semprul : Lu makan gak nyampe satu gentongkan sekali makan?

Paidi : Emangnya gua raksasa apa, dasar semprul...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline