Lihat ke Halaman Asli

Senyumu Bersimbol

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

senyum terkulum
pipinya sembab
aura memerah hitam
tiada maghnetik walau dirinya cantik

hmmm...

seutas senyum dibibir
adalah senjata pemusnah was-was
walau wajah tak begitu elok ataupun rupawan
sebab elok itu relatif
seperti putih yang tak indah tanpa si hitam

membusung dada begitu menggoda
jemari ingin segera menyentuhnya
namun hati selalu penuh sangka
menghujam derita dan menuai duka

-----------------------------------------------
april menggoda bersama tetesan air dari nirwana
bhima masih gagah menenteng gadha
sedangkan mawar di pekarangan harus nampak merah
begitu juga dengan melati yang harus terus bersemi dengan putihnya

biji-biji kopi jangan sampai terburai kesana kemari
sebab cangkir-cangkir yang bening senantiasa menantikanya
bersama air yang siap direbus
beserta tembakau pilihan yang berselera

aku termenung penuh tanya
kenapa jemariku ada lima
dan kenapa tiang-tiang penyangga ruanganku berjumlah empat
dan kenapa bintang-gemintang hanya indah digelapnya malam

hmmm....

ragaku tak sekuat bhima
wajahku tak setampan arjuna
namun senyumku pasti bisa menggodamu
begitu juga dengan senyumu yang menggetarkan isi dadaku

merah bukan berarti darah dan amarah
putihpun bukan berarti tulang-belulang yang keras
karena merah nampak perkasa bersama putih disampingnya
walaupun hitam pernah menjadi dasarnya

----------------------------------
banjarbaroe 02-03-2011
salam
van boil tanpa budi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline