Lihat ke Halaman Asli

Retorika Erdogan Hancur di Hadapan Fakta Lapangan

Diperbarui: 6 Desember 2015   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ahmad Zainul Muttaqin

Akhir-akhir ini publik tersihir dengan pernyataan Erdogan yang "dengan penuh keberanian" berkata siap mengundurkan diri jika Pemerintahannya terbukti berbisnis minyak dengan ISIS.

Saya sendiri menganggap apa yang dilakukan Erdogan itu sangat berani bahkan layak disebut nekad. Untuk perang urat syaraf sepertinya manjur, tapi bagaimana jika pernyataan itu dihadapkan dengan fakta-fakta lapangan, apa janjinya itu benar-benar akan ia tepati? 

By the way, menurut saya bukan itu yang penting. Urusan siapa yang memimpin Turki itu hak rakyat Turki. Yang penting mari kita analisa seberapa rasional pernyataan (nekad) Erdogan tersebut. Mari kita lihat fakta-fakta lapangan yang sepertinya sulit ditandingi oleh retorika Erdogan.

Militer Rusia sudah sejak lama merilis via Satelit tempat-tempat penyulingan minyak ISIS dan rute pengangkutan minyak dari Suriah ke Turki, bukan satu rute tapi tiga rute sekaligus.

Vladimir Putin telah mengekspos secara tegas sumber pendanaan ISIS di tengah pertemuan negara-negara G-20 dan menyatakan 40 negara terlibat dalam membiayai ISIS, termasuk beberapa anggota G-20 sendiri (Turki termasuk dalam G-20).

Bahkan anggota senior FSA (yang notabene kaki tangan Turki) telah mengaku menerima gambar dari kontrak yang ditandatangani oleh Turki untuk membeli sumber daya minyak Irak dan Suriah dari ISIS.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoub yang telah mengekspos bukti bahwa minyak-minyak jarahan dari Suriah dikirimkan ISIS kepada perusahaan BMZ Ltd yang pemiliknya adalah putra dari Recep Tayyip Erdogan yaitu Bilal Erdogan. Bahkan hal ini sudah dibenarkan oleh anggota Parlemen Turki dari Cumhuriyet Halk Partisi (Partai Rakyat Republikan) yang menambahkan "Hanya saja, selama ayahnya masih berkuasa, maka ia (Bilal) akan kebal dari tuntutan hukum apapun”.

Tidak hanya itu, Juru bicara Kementerian Pertahanan Iraq Naseer Nuri dengan tegas mengancam bahwa ia tidak akan ragu-ragu melaporkan Turki ke Dewan Keamanan PBB dan lembaga-lembaga Internasional jika Turki terbukti menadah minyak jarahan ISIS dari negaranya, dan mereka telah memegang beberapa bukti dengan segenap rinciannya.

Seperti yang telah diungkap oleh Al-Araby Al Jadeed, minyak mentah curian ISIS dilabel sebagai minyak mentah yang berasal dari daerah Kurdi. ISIS menjual minyak curian milik Suriah dan Irak dengan harga yang sangat murah kepada penyelundup atau jaringan mafia Turki dan Kurdi, yang kemudian melabeli minyak tersebut seolah-olah berasal dari Pemerintah Daerah Kurdi. 

Eldar Kasayev dari Dewan Pakar Industri Minyak Rusia mengatakan bahwa ISIS menjual minyak ke Turki di kisaran harga 15-25 dolar per barel, harga yang jauh lebih murah dibanding patokan harga Brent yang diperdagangkan pada angka 45-50 dolar per barel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline