Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Bukan Musuh Negeri Ini

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah apa lagi yang terbesit di benak masyarakat kecil, kebutuhan pokok di pasaran kini kian melonjak tajam yang merupakan imbas dari rencana orang-orang hebat kita (Pemerintah) untuk menaikkan harga BBM Walau sebenarnya saat ini kenaikannya masih tertunda. Sungguh aneh rasanya menatap semuanya, serasa ingin ketawa namun tak tega rasanya karna hal ini yang kemudian menjadikan masyarakat menjadi kebingungan, Hampir semua penghuni pelosok negeri ini tertawa melihat adegan yang di perankan oleh orang-orang pilihan masyarakat di legislatif.

Mengapa tidak !!! Suasana sidang di warnai oleh adu argumen mereka yang entah mampu di jadikan panutan atau seperti apa, Ada yang konsisten menjadi kawan masyarakat dan adapun yang terkadang melupakan tugasnya sebagai seorang wakil rakyat dengan mementingkan kepentingan parpol dan kepentingan pribadi. Sungguh di sayangkan karena ternyata manusia kepercayaan kita telah berkhianat mengingkari janji mereka yang semula bersorak untuk rakyat, anehnya lagi… ternyata ada wakil kita yang tak punya pendirian dan hanya mampu menjadi ekor, tidak mau rugi dengan pilihan, tidak mampu menyatakan sikap sebelum merasa menang, Apa yah bedanya mereka dengan benalu? (Hehehehe…  )

Mahasiswa seakan di jadikan sebagai musuh Negara dan di anggap sebagai lawan para pemimpin, padahal kawan-kawan mahasiswa hanyalah sebatas manusia yang meneriakkan Aspirasi masyarakat kecil kepada para pemimpin, Apakah hal ini salah ?, siapa lagi yang mau memperjuangkan nasib masyarakat kecil kalau bukan Mahasiswa? Melihat pemimpin kita yang kini sudah buta hati melihat penderitaan rakyatnya, Mahasiswa tak kenal lelah, teriknya matahari tak menjadi penghalang dari pergerakan, tak peduli dengan segala sesuatu yang bisa terjadi di jalan kala sedang berteriak lantang, semuanya demi satu kata “RAKYAT”.

Sungguh ironi melihat kebijakan di negeri tercinta kita ini, Mahasiswa yang hakekatnya adalah masyarakat di perhadapkan dengan pasukan khusus (pendekar) bersenjata lengkap ketika menggelar aksi demonstran, saya sebenarnya bukan mau menyalahkan siapa-siapa namun apakah pantas hal demikian terjadi? Yang perlu kita pahami adalah Mahasiswa bukan teroris apalagi musuh, namun yang menjadi musuh adalah orang-orang yang dengan sengaja mengikis rasa persatuan, kebersamaan dan cinta kita sebagai satu kesatuan, orang-orang yang mengkhianati bangsa ini seharusnya sejak dari dulu di musnahkan demi citra bangsa yang damai penuh cinta ini.

Kita mungkin masih teringan beberapa waktu lalu ketika Negara tetangga berusaha merebut bagian dari tubuh Indonesia kita tercinta, betapa bijak pemerintah kita kala itu dengan mengandalkan kemampuan negosiasinya menyelesaikan permasalahan yang terjadi, penuh kata santun, beribu rasa hormat pun terbesit agar masalah ini tidak sampai berkelanjutan, seakan Negara kita ini dipenuhi oleh jutaan pengecut padahal kita punya manusia terlatih (TNI/POLRI) yang mampu mengatasi demi keutuhan NKRI,bahkan masyarakat sipil pun tak gentar di jadikan sebagai relawan yang siap berlaga di medan perang, inilah bukti kecintaan masyarakat terhadap tanah air, Tapi mengapa TNI/POLRI dengan sigap di siagakan dan di perhadapkan dengan mahasiswa ketika melakukan Aksi Unjuk Rasa, bahkan tak jarang Mahasiswa di benturkan dengan pihak keamanan demi sebuah pencitraan.

Inikah gambaran negeri kita? Mengapa gejolak selalu timbul diantara kita bersaudara? Dimana letak hak mahasiswa menyuarakan aspirasi yang tercantum di dalam UU ? apakah semuanya sudah lupa dengan pengorbanan para pejuang kita yang dengan susah payah merebut kemerdekaan di tangan penjajah? Para pendahulu kita telah mengorbankan jiwa dan raganya demi mencapai keterciptaan keadilan, kedamaian dan kemerdekaan, akankah kita merusak semuanya hanya dengan sesaat?, mengingat perjuangan mereka yang begitu panjang nan melelahkan, mengapa terlahir manusia egois di negeri kita ini? Manusia yang tegah menjadi penjajah sebangsanya sendiri.

Sebenarnya Indonesia ini milik siapa? (Rakyat atau Pemerintah)

Ditulis di Makassar 2 April 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline