Lihat ke Halaman Asli

Asti Nugroho

Belajar Terus

Belenggu yang (SEDIKIT) Terbongkar

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya semua bungkam tak ada yang bersuara. Kalaupun ada, terpaksa harus terhanyut dalam arus. Kami ditekan oleh ketidakpahaman dan intimidasi. Saling berprasangka dan selalu merasa berbeda adalah kami yang dulu, atau mungkin saja masih seperti itu hingga detik ini. Tiba-tiba seseorang membangunkan kami dari ketidakpedulian dan mengajak untuk beraksi secara cerdas. Langkah yang luar biasa. Dia dekati kami secara personal lalu keluarlah semua rasa (baca: uneg-uneg) yang selama ini terpendam. Dia meyakinkan kami bahwa gerakan ini adalah bagian dari perjuangan untuk melakukan perubahan, bukan menentang pihak manapun.

Lagi-lagi ini masih awal, kiranya terlalu prematur untuk mengatakan bahwa upaya kami berhasil atau gagal. Setidaknya kunci itu perlahan membuka mata kami. Ternyata banyak kesamaan visi yang sayangnya tertutupi oleh sikap kami sendiri. Salut untuk sosok yang satu ini. Dia benar-benar menjadi tali penghubung bagi pondasi jembatan kami yang memang telah rapuh sedari awal. Kami sangat berharap tindakan kami tepat, dan tidak melukai siapapun.

Jujur harus saya katakan bahwa meluapkan resah pada tulisan adalah sangat mudah dan praktis daripada beraksi secara nyata. Kita semua sebenarnya mampu, tapi terkadang terlalu lemah dan lama untuk mewujudkannya. Setiap peristiwa di sekitar kita adalah pelajaran, bahkan orang-orang yang ada di sekeliling kita pun adalah pencerah bagi kita semua. Tidak mudah berdiri di atas kaki sendiri, dan tidak mudah pula untuk mau bekerja sama secara tulus dengan orang lain. Kita ini adalah orang-orang yang terkadang masih belum sadar akan apa yang kita lakukan, belum sadar akan keangkuhan pribadi yang kita miliki, dan itu semua disebabkan oleh masalah sepele, yakni SIKAP.

Sikap kita menentukan siapa kita. Bersikaplah positif, mungkin itulah yang diinginkan oleh alam. Saat kita bertindak demikian, maka tak aneh rasanya jika banyak kemudahan kita raih. Sekali lagi harus saya acungkan ibu jari sebagai simbol salut untuk mereka orang-orang yang mampu membawa perubahan. Tindakan perubahan dirasa mampu membongkar belenggu walau mungkin masih dalam bentuk bongkahan kecil. Tapi bagaimanapun juga lubang kecil yang tertembus itu adalah harapan. Pertanyaannya adalah, mampukan kita seperti itu? Jawabnya harus! Belajarlah pada sekitar maka kita akan mudah memahami sebuah proses. Ini merupakan motivasi bagi saya untuk tak lengah pada kenyamanan, semoga demikian pula Anda. Selamat berjuang mendewasakan diri dan salam sukses untuk kita semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline